MIRIS...Pasutri di Tembilahan Ini Tinggal di Rumah yang Nyaris Roboh

MIRIS...Pasutri di Tembilahan Ini Tinggal di Rumah yang Nyaris Roboh

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Jumat (17/8/18) kemarin tepat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke 73. Berbagai perayaan diadakan di berbagai pelosok negeri yang bergembira atas momen tersebut.

Namun ternyata, meski sudah 73 Tahun Indonesia merdeka, masih ada rakyat yang belum memiliki tempat tinggal yang layak.

Seperti yang dirasakan sepasang suami istri, Warga kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau ini harus tinggal dirumah reot yang jika hujan, harus mengungsi kerumah tetangga. Bukan hanya karena atap rumah yang bocor, lebih dari itu mereka ketakutan jika sewaktu-waktu rumah mereka roboh saat hujan.

Dengan nada suara yang lembut dan mata  berkaca-kaca ibu Imarni (49) menjelaskan kondisi rumah yang ditempatinya sekarang, sangat mengharukan karena kondisinya hampir roboh. 

Saat dikunjungi di Jl. Haji Hasan Kelurahan Tembilahan untuk dimintai keterangan, Sabtu (18/8/2018) Marni menyebutkan rumah yang ditinggali tersebut juga dipinjamkan oleh warga setempat. 

"Sebenarnya rumah ini milik tetangga yang dipinjamkan ke kami untuk ditinggali. Sudah 13 tahun kami disini bersama Husin (60)  (suaminya, red)," ujarnya sambil bersedih. 

Dengan kondisi rumah hampir roboh dan atapnya hanya seng tua dilapis kertas plastik, Imarni  bersama suami pasrah menerima karena mau pergi dari tempat tersebut juga tak tau mau kemana. 

"Ya beginilah yang ada sekarang hanya bisa pasrah tak tau lagi mau kemana, sementara bapak sudah tua tak bisa lagi kerja apa-apa, cuma bisa mencari barang bekas untuk dijual," sebutnya. 

Imarni juga menceritakan bagaimana kondisi yang harus dilewati saat hujan dan angin kencang datang sementara rumah yang ditinggali sudah hampir roboh. 

Dalam penjelasannya, Marni katakan ia harus pergi mengungsi ke teras rumah tetangga untuk bernaung jika hujan lebat atau angin kencang datang, karena takut tertimpa bangunan apabila berada di dalam.

"Tak perduli jam berapa saja jika hujan lebat atau angin kencang datang kami berdua harus turun dari rumah mencari tempat yang bernaung. Yang repotnya kalau hujan tengah malam, kami terpaksa ke depan rumah orang untuk menunggu hujan reda," katanya. 

Sementara itu, menurut penjelasan Husni, dirinya kemarin hampir saja  mendapatkan bantuan dari masyarakat untuk dibuatkan rumah yang layak namun terkendala karena tidak memiliki tanah. 

"Kemarin ada yang mau bantu bangunkan rumah tapi harus dibangun di tanah sendiri, sementara saya tidak punya tanah, jadi batal," ucap Husni dengan nada pelan.

Husni menambahkan, sejauh ini ia masih berharap ada pihak yang mau membantunya terlebih sekarang sudah ada tetangga yang bersedia meminjamkan tanahnya  untuk dibangun. 

"Sekarang sudah ada tetangga yang mau meminjamkan tanahnya, tepatnya di ujung lorong ini. Saya juga berharap jika ada yang mau membantu ya di lorong ini aja dibangunkan karena saya sudah kenal dengan warga sekitar," imbuhnya. (R17)

Listrik Indonesia

#Indragiri Hilir

Index

Berita Lainnya

Index