RIAUSKY.COM - Gerakan #2019GantiPresiden belakangan kembali ramai dibicarakan. Sebabnya, gerakan yang digawangi oleh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera dan aktris era 1980-an Neno Warisman ini sedang gencar menggelar deklrasi di pelbagai kota.
Di Surabaya, misalnya, Ahad siang ini, 26 Agustus 2018, Neno Warisman dan kelompoknya berencana menggelar acara #2019GantiPresiden. Sejumlah organisasi kemasyarakatan di Surabaya menentang ide ini. Di Pekanbaru, massa bahkan menghadang Neno Warisman di bandara. Berikut fakta-fakta seputar gerakan #2019GantiPresiden.
Bagaimana awal mula gerakan #2019GantiPresiden?
1. Berawal dari emosi saat debat di televisi
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengatakan awal mula gerakan ini muncul adalah ketika ia diundang dalam sebuah acara Selain Mardani, ada beberapa politikus lain yang turut diundang dalam acara itu. Saat terlibat diskusi, politikus PKS ini mengaku emosi dengan pernyataan rekan politikus lain yang mendukung Presiden Joko Widodo melulu.
Dia mengatakan pernyataan rekan politikus itu tidak ada perbedaan. "Makanya saya katakan ingin mengganti pemerintahan di 2019," kata dia. Beberapa hari kemudian, Mardani Ali Sera hadir di sebuah acara televisi sambil mengenakan gelang berlogo #2019GantiPresiden. Setelah itu, gerakan ini ramai dibicarakan.
Siapa donatur terbesar deklarasi #2019GantiPresiden?
2. Neno Warisman donatur terbesar deklarasi
Setelah hanya ramai di media sosial, Mardani Ali Sera dan beberapa rekannya yang mendukung #2019GantiPresiden mendeklarasikan gerakan ini pada Ahad, 6 Mei 2018. Mardani Ali Sera, mengungkapkan sumber dana untuk deklarasi berasal dari patungan relawan.
"Dananya sekarang ini sekitar Rp 40 juta," ujarnya setelah berorasi di depan pintu barat daya Monas, Jakarta, Ahad, 6 Mei 2018 lalu seperti dilansir Tempo.co.
Mardani mengatakan Neno Warisman menjadi penyumbang dana terbesar. Neno adalah penyanyi sekaligus bintang film di era 1980-an. Namun, saat ini dia lebih aktif di bidang keagamaan, sosial, dan pendidikan.
Bagaimana hasil survei sikap masyarakat terhadap gerakan ini?
3. Sigi Setuju #2019GantiPresiden VS tidak setuju
Berdasarkan sigi Roda Tiga Konsultan yang melibatkan 1.610 resonden, terlihat ada peningkatan mereka yang setuju gerakan #2019GantiPresiden. Jumlah responden yang setuju dengan gerakan tersebut pada April 2018 sebanyak 38,3 persen. Jumlah itu meningkat pada Juli 2018 menjadi 42,7 persen.
Sementara jumlah masyarakat yang tidak setuju dengan gerakan #2019GantiPresiden ini pada April 2018 mencapai 36,3 persen. Jumlah itu meningkat pada Juli 2018 menjadi 43,4 persen. (R02)
Listrik Indonesia
