OH TUHAN...Idap Penyakit Langka, Siswi SMK Ini Tiba-tiba Lumpuh Total, Biaya Obatnya Saja Rp 25 Juta Per Hari

OH TUHAN...Idap Penyakit Langka, Siswi SMK Ini Tiba-tiba Lumpuh Total, Biaya Obatnya Saja Rp 25 Juta Per Hari
Kadek Nia Murni Yastini

RIAUSKY.COM - Seorang remaja siswi SMK Penerbangan Cakra Nusantara Bali, Kadek Nia Murni Yastini (18) yang awalnya sehat dan riang tiba-tiba saja mengalami kelumpuhan total pada seluruh anggota tubuhnya.

Informasi yang dihimpun berdasarkan diagnosa dokter syaraf yang menanganinya, Nia didiagnosa menderita penyakit langka yakni GBS (Guillane Bare Syndrome).

Hal ini diungkapkan guru pembina. GBS merupakan penyakit yang menyerang saraf penderitanya. Penyakit ini menyerang berbagai usia dengan kemunculannya yang juga seketika.

Guru pendamping Nia, Made Sutawan menerangkan, Nia terjangkit penyakit langka ini saat tengah menempuh pendidikan bahasa di kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur.

Awalnya, pada Kamis (23/8/2018) lalu, terang dia, Nia merasa tangan kirinya tidak bisa bergerak bahkan membuka tutup pasta gigi saja ia tak mampu.

Namun, dikira itu hanya gejala kelelahan biasa dan akhirnya disepelekan. Lalu, pada keesokan harinya, Nia memanggil Sutawan selaku guru pembina di sana, dan mengatakan tidak mampu berdiri.

"Bahkan tangannya juga tidak mampu bergerak. Ia hanya bisa tidur terlentang di atas tempat tidur. Namun, ia masih bisa tersenyum dan tertawa," terangnya melalui keterangan di laman pengumpulan donasi kitabisa.com sepert dilansir Tribunnews.com.

Dia masih berpikir bahwa Nia kelelahan, kemudian berinisiatif mengoleskan minyak ke kakinya bersama teman sekamar lain namun merasa ada keanehan pada kaki Nia saat dicubit tidak merasa sakit.

Seketika, ia langsung membawanya ke RS terdekat hingga akhirnya didiagnosa menderita penyakit itu dan harus segera dirujuk ke RS Tipe A.

Akhirnya, pihak orangtua langsung merujuk pulang anaknya untuk dirawat di RSUP Sanglah.

"Langsung dibawa pulang pakai mobil ambulans Sabtu (25/8/2018) pagi, datang di Sanglah sekira Minggu Malam. Namun, waktu itu ruangan ICU sedang full akhirnya langsung dirawat pindah ke RSUD Wangaya," ungkap sang ayah, Ketut Yastawa (59) saat ditemui di ruang tunggu ICU RSUD Wangaya, Rabu (29/8/2018).

Hingga saat ini, Nia masih terbaring lemah, bahkan ia sempat mengalami koma selama sehari. "Untunglah sampai saat ini, kondisinya sudah mulai membaik. Tadi, sudah mulai bisa menggerakkan bibirnya," jelasnya.

Informasi yang dihimpun, penyakit yang diderita Nia membutuhkan biaya yang besar untuk pengobatannya.

Yastawa menuturkan, pengobatan Nia menghabiskan Rp 25 juta/hari untuk biaya paket obat saja. "Itu belum di luar biaya ruang ICU dan alat bantu lainnya. Sementara untuk harga 1 paket obatnya mencapai Rp 125 juta," kata dia.

Hal ini terasa semakin berat karena Nia belum terdaftar sebagai peserta BPJS, sehingga selama ini biaya ditanggung secara mandiri.

Sementara, sehari-hari Yastawa hanya mengandalkan uang bulanan dari pensiunannya sebagai pegawai dinas perhubungan.

Ia juga hanya bisa membantu istrinya berjualan nasi di rumah sehari-hari. Karena itu, kini sahabat-sahabat Nia berinisiatif menggalang donasi untuk biaya pengobatan Nia dari berbagai sumber. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index