UIN Suska Riau Dorong Bahasa Melayu Jadi Bahasa Internasional, Caranya?

UIN Suska Riau Dorong Bahasa Melayu Jadi Bahasa Internasional, Caranya?

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Di kawasan Asia Tenggara populasi suku Melayu mencapai 400 juta jiwa, jumlah ini tentunya sangat mendukung keinginan untuk menjadikan Bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa Internasional.

Hal itu disampaikan Ketua panitia acara Kuliah umum semester ganjil tahun akademik 2018/2019 Fakultas Ushuluddin, Dr Husni Thamrin MSi, Kamis (6/9/2018), di aula rektorat Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Dengan kondisi tersebut UIN Suska mendorong negara-negara Asia Tenggara yang memiliki penduduk bersuku atau kebudayaan Melayu untuk bisa secara bersama-sama memperjuangkan terwujudnya bahasa Melayu menjadi bahasa Internasional yang diakui PBB.

"Karena itu jua lah, pada kuliah umum ini kita mengambil tema  peran Fakultas Ushuluddin dalam merevitalisasi Islam dan Melayu di era globalisasi," jelas Husni.

Kuliah umum ini menghadirkan Prof Datuk Dr HJ Baharuddin Bin HJ Puteh, Timbalan Naib Cencelor KUIM, Malaysia, sebagai narasumber.

Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa secara sadar atau tidak, globaliaasi menyelinap masuk ke dalam setiap aspek kehidupan. Islam secara amnya tidak menolak kemajuan dan kemodenan, namun haruslah disertai dengan disiplin diri dan keimanan yang kuat menghadapi arus ini. Meski berbagai rintangan dan cobaan melanda, kesatuan hati dan fikiran mestilah selalu ada dalam setiap diri umat Islam.

"Perkuatlah ilmu Usuluddin dalam diri dalam memudahkan dan melancarkan urusan kehidupan serta memastikan perjalanan hidup berada diatas landasan perkara-perkara yang dihalalkan oleh syarak dalam menempuh era globalisasi," ungkapnya. (R05/Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index