Dosen Umri Latih 30 Guru Metode Belajar Online

Dosen Umri Latih 30 Guru Metode Belajar Online

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sebagai bagian upaya meningkatkan profesionalisme guru, Tiga orang dosen Program Studi Pendidikan Vokasi Elektronika Universitas Muhammadiyah (Umri) menggelar pengabdian masyarakat di SMK Masmur Pekanbaru, Jumat (8/9). 

Sebanyak 30 orang guru kejuruan di sekolah tersebut menjadi peserta dalam kegiatan yang merupakan kewajiban bagi dosen-dosen Umri selain mengajar dan meneliti.

Ketua Pelaksana, Finanta Okmayura, pengabdian masyarakat merupakan kewajiban setiap dosen. Di Umri, kewajiban itu mereka lakukan minimal satu kali tiap semester.

Menurut dia, selama ini pembelajaran di kelas terkesan monoton. Siswa juga kurang memperhatikan apa yang disampaikan guru.

Untuk itu, ia bersama dua dosen lainnya Noverta Effendi dan Adlian Jefiza menawarkan metode pembalajaran online berbasis aplikasi Edmodo. Ia yakin, dengan sistem ini, siswa lebih nyaman belajar. Karena mereka dapat mengaksesnya menggunakan jaringan internet.

“Dengan sistem e-learning ini, siswa lebih antusias belajar di kelas. Misalnya mengerjakan kuis secara online dan sebagainya. Seiring dengan itu, profesionalisme guru lebih meningkat karena telah melakukan inovasi pembelajaran," jelasnya.

Finanta juga meyakini, sistem ini tidak berbenturan dengan aturan belajar mengajar di sekolah. Sebaliknya, justru semakin memudahkan proses belajar mengajar diterapkan.

Sementara itu, Noverta Effendi menjelaskan bahwa Edmodo merupakan aplikasi open source. Tapi belum banyak yang menerapkannya. Makanya Umri sengaja mengambil materi untuk diberikan kepada guru. Keunggulannya, bisa menggantikan pembelajaran konvensional dengan sistem online.

“Ini termasuk inovasi pembelajaran. Tapi pola konvensional memang tak bisa dihapus begitu saja. Namun bisa disandingkan dengan inovasi baru. Apalagi revolusi industri 4.0 arahnya lebih ke pemanfaatan teknologi informasi,” paparnya.

Dijelaskannya, metode pengajaran yang konvensional cenderung pasif. Misalnya masih ada beberapa siswa yang kurang aktif di kelas. Disamping itu, kerab mengalami keterbatasan tempat dan waktu.

Sementara kalau pembelajaran online, tidak ada kendala tempat dan waktu. Karena metode ini tak terikat pada tempat dan waktu. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Dengan adanya masalah itu, maka muncul learning management system atau virtual learning environment. Dimana, sistem ini ada bebarapa kelebihan. Yaitu, tampilan yang menarik, mudah dipelajari, menyimpang dan mengelola serta mendistribusikan berbagai materi pelatihan dan ujian telah disiapkan.

Kemudian, bisa dikemas secara multimedia yang mencampur teks, animasi, video dan sound. Sistem ini juga dapat meningkatkan efektifitas pemanfaatan waktu. Karena dapat diakses secara online dari mana saja.

Salah satunya aplikasi yang dapat menerapkan sistem ini adalah Edmodo. Dimana, guru dapat membentuk kelas virtual. Lewat aplikasi ini, siswa dapat melakukan interaksi dalam pantauan gurunya (bebas cyber crime).

Guru dapat memulai pertanyaan. Menaruh foto atau video yang bebas diunduh dan dikomentari siswa. Murid juga bisa kapan saja mengulang pelajatan yang sudah dipelajari sebelumnya.

Ditambahkannya, Edmodo ini memang bukan aplikasi baru lagi. Namun, di SMK Masmur belum diterapkan. berdasarkan observasi di sekolah sebelum pelatihan dilakukan, mereka memutuskan perlu memperkenalkan apliasi itu kepada guru. (R05/Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index