Fakta Baru, Ternyata Siswa Sayat-sayat Tangan di Pekanbaru untuk 'Challenge' di Grup WA dan IG dan 99 Persen Perempuan

Fakta Baru, Ternyata Siswa Sayat-sayat Tangan di Pekanbaru  untuk 'Challenge' di Grup WA dan IG dan 99 Persen Perempuan

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Perkembangan dari pertistiwa siswa SMP di Pekanbaru yang menyayat lengannya menemukan beberapa fakta yang mengejutkan.

Pihak sekolah menyebutkan, ada beberapa fakta yang sempat membuat khawatir  ketika hal ini pertama sekali ditemukan. khususnya terkait dengan kondisi lengan anak-anaknya.

Bahwa jumlah seluruh siswa yang lengannya ada bekas sayatan sebanyak 55 orang.

Berikut Ini fakta-fakta aksi yang disebut sebagai Challenge

 

Pengaruh dari Media Sosial

Siswa SMPN 18 Pekanbru yang tangannya ada bekas syatan ternyata termotivasi adanya pesan dari media sosial Whatsapp dan Instagram.

Dari media sosial tersebut kemudian siswa melakukan seperti tantangan untuk melukai lengannya.

Fakta tersebut disampaikan pihak sekolah

Saat ditanya, puluhan siswanya itu mengaku cuma ikut-ikutan aja.

"Ada challenge gitu, lihat di IG (instagram) dan WA (Whatsapp). Kita panggil orangtuanya, mereka pun tak tahu anaknya seperti itu," sebut Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita.

 

Hanya satu Laki-laki

Ternyata 55 siswa SMP yang sayat tangan setelah meminum minuman berenergi berjenis kelamin perempuan, hanya satu laki-laki.

Sebuah fakta mengejutkan diungkapkan Kepala SMPN 18 Pekanbaru, Lily Deswita kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (1/10/2018), saat mengkonfirmasi temuan 56 siswa SMP di Pekanbaru sayat tangan.

"Semuanya perempuan, cuma ada satu laki-laki. Guru mendapati bagian tangan anak-anak itu ada bergaris-garis," kata Lily.

Kepada guru, mereka mengaku hanya hanya ikut challenge (tantangan, Red).

"Tapi memang anak-anak bilang cuma mau ikut challenge saja. Mau coba sakit apa nggak, ternyata mereka ngakunya sakit," ungkap Lily.

 

Diketahui dari Razia

Kepada Tribunpekanbaru, Lily mengungkapkan kronologis 55 orang siswanya yang menyayat tangan, sehingga menimbulkan bekas luka seperti goresan.

Disebutkan dia, sekitar dua minggu lalu, pihak sekolah menggelar razia rutin.

"Awalnya sasaran kita handphone," kata Lily.

Jumlah keseluruhan anak yang kedapatan ada luka gores di bagian tangannya yaitu total 55 orang.

Atas temuan itu, pihak sekolah pun merasa cemas dan khawatir.

 

Sekolah yang  Menghubungi  BNN Pekanbaru

Dari temuan kondisi syatan pada lengan anak-anak tersebut pihak sekolah kemudian menghubungi pihak BNN Kota Pekanbaru

"Langsung saya kontak BNNK Pekanbaru. Karena kita takut ada apa-apa," ungkap Lily.

 

Ada Zat Benzo

Lanjut Lily, setelah petugas dari BNNK Pekanbaru dan dokter datang, barulah ada disinggung soal salah satu merek minuman berenergi yang diduga mengandung zat benzo.

"Izin BPOM-nya padahal ada (dikemasan), kehalalan dari MUI juga. Cuma memang ada larangan bagi ibu menyusui, ibu hamil dan anak-anak. Ditanya ke anak-anak, memang dari mereka ada yang minum, cuma banyak juga yang nggak minum," ujar Lily.

Lily menyebut hal ini cuma kecemasan kepala sekolah dan guru saja.

"Kita takut ada apa-apa, kecanduan apa gimana," kata Lily.

Atas kejadian ini, pihak sekolah akan semakin memperketat pengawasan di sekolah.

Termasuk salah satunya dengan meningkatkan razia.

"Tapi sejauh ini Alhamdulillah semuanya anak-anak bersih (dari narkoba)," tandasnya.


Ditangani BNNK Pekanbaru

Sebelumnya, sebuah informasi beredar tentang 56 orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru yang menyayat tangannya.

Ternyata usut punya usut, sebelum melakukan aksi nekat itu, mereka diduga habis mengonsumsi minuman berenergi.

Hal ini dibenarkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pekanbaru, Kombes Pol Sukito saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com.

Dikisahkan Sukito, mulanya, Kepala SMP tersebut menyampaikan kecurigaannya terhadap murid-muridnya. Dimana, ditangan mereka ada luka bekas goresan.

"Jadi Kepala Sekolah ini curiga, apakah anak-anaknya seperti itu karena ada dugaan pengaruh narkoba atau seperti apa. Jadi minta tolong didalami kenapa anak muridnya begitu," kata Sukito saat dikonfirmasi.

Terkait laporan itu lanjut Sukito, pihaknya pun melakukan assessment dan introgasi terhadap para murid SMP itu.

Mereka mengaku, tidak pernah mengonsumsi narkoba.

 

Urin Siswa Mengandung Zat Ini

Mereka ternyata meminum minuman berenergi tersebut. Bahkan ada yang sampai 2, 3, bahkan 4 kali dalam sehari.

"Kita tanya, bagaimana rasanya. Mereka bilang rasanya segar, kalau nggak minum ada yang kurang, jadi ketagihan," beber Sukito.

Lebih jauh disebutkan Kepala BNNK Pekanbaru ini, setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus terhadap urine mereka.

Ternyata murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu, terindikasi positif zat benzo.

"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit," ulasnya.

"Mereka mengaku, melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," lanjut dia lagi.

Sukito menyatakan, dari hasil assessment yang dilakukan, yang terindikasi urine-nya mengandung benzo sekitar 56 orang.

Sukito menuturkan, dari kemasan produk itu, pihaknya tidak menemukan ada tertera zat benzo.

Hanya saja, ada anjuran minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.

"Tapi kenyataannya, produk ini dijual bebas di dekat anak sekolah. Mestinya penyalurannya tidak dijual bebas atau di dekat sekolah kalau memang ada anjuran seperti itu," tuturnya.

Diungkapkan Sukito, sampel minuman energi tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium di BBPOM.(*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index