EDAN... Begini Kesaksian E Saat Jadi Tumbal Perdukunan Abang Iparnya, Ia 'Pasrah' Disetubuhi dengan Mantera

EDAN... Begini Kesaksian E Saat Jadi Tumbal Perdukunan Abang Iparnya, Ia 'Pasrah' Disetubuhi dengan Mantera
E, salah satu korban praktik perdukunan MAZ

RIAUSKY.COM - Wanita berinisial E hanya bisa tertunduk. Sesekali ini mengulik-ulikan jarinya. Matanya tidak berhenti melihat ke bawah. Wajahnya ditutupi balutan masker penutup mulut.

Ia ditemani beberapa keluarganya, mencoba curhat dengan kejadian yang sudah menimpanya. Apalagi menurut mereka laporan sudah dimasukkan ke pihak kepolisian.

E, wanita berumur 25 tahun mengaku menjadi korban perdukunan cabul iparnya MAZ (45). Ia diduga menjadi tumbal untuk kliennya MAZ.

Mengenakan jilbab cokelat bermotif bunga, E hanya diam seribu bahasa. 

Wanita asal Sulawesi ini sampai di Batam berawal ketika iparnya menawarkan akan mencari kerja beberapa waktu lalu. Tawaran itu sempat ditolaknya karena ia masih bekerja di Jayapura.

Namun MAZ berhasil membujuknya untuk datang ke Batam. Ia justru terjerat di kota ini dalam cengkraman MAZ.

Ia kemudian merasa aneh. Sudah beberapa waktu lamanya, MAZ tidak pernah berupaya mencarikan pekerjaan untuknya.

Ia hanya berdiam diri di rumah bersama kakak kandungnya N yang juga istri MAZ. Bahkan N juga pernah menjadi tumbal.

Selang beberapa minggu, sekitar pertengahan September 2018 ia dikenalkan pada seseorang berinisial AB (27). AB adalah teman dekat MAZ yang ternyata klien MAZ menjalankan praktik perdukunan

Baru beberapa hari kenalan. E disebutkan akan dinikahi dengan AB. Ia kaget dan mencoba untuk menolak.

Suatu hari masih di bulan September. AB datang lagi ke rumah MAZ. AB memang seorang pekerja di Jakarta, ia ke Batam satu minggu dalam sebulan.

Ketika pagi hari AB datang tersebut. Ipar, kakaknya N, dan keponakannya sudah mempersiapkan sebuah perlengkapan resepsi pernikahan di kamarnya sendiri.

N mengaku kaget tiba-tiba di ajak ke dalam kamar. Di kamar itu berlangsung akad pernikahan yang disebut mereka pernikahan siri. Akad tersebut hanya dihadiri keluarga MAZ dan AB tidak ada warga setempat bahkan penghulu.

"Saya menolak, saya nangis, tetapi tidak bisa, nggak taulah," akunya menahan derai air mata. Ia mengaku tidak bisa menolak dan nurut dengan semua yang diperintahkan MAZ.

Semua akad tersebut sudah disiapkan keluarganya. Bahkan kakaknya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa.

E dipasangkan mukenah, akad dilangsungkan. Tapi setelah itu, AB kemudian memintanya untuk berhubungan suami-istri. Namun MAZ menyiapkan sesajen diwarnai dengan balutan mantera-mantera yang menyerocos dari mulut MAZ.

Sebelum AB menyetubuhi E, ia diberi sebuah minum, tampak seperti air putih biasa. E pun mengaku mengalami keanehan dalam dirinya. Ia tak bisa menolak apapun yang diminta oleh AB, termasuk untuk berhubungan badan.

"Setelah minum itu, kita mau cerita kayak mana ya, tetapi tertahan gitu," ujar E, Kamis (15/11/2018) seperti dikutip dari Batamnews.co.id.

Setalah AB menyetubuhinya, E disuruh minum lagi, kemudian disetubuhi lagi dan kemudian minum lagi. Hingga malam, ia dimandikan MAZ, disana E melihat ada semacam mantera atau bacaan.

Kejadian itu berlangsung selama satu minggu. Hingga N jatuh sakit dan tidak bisa melakukan apapun. Akhirnya ritual itu dihentikan MAZ dan AB. AB kembali ke Jakarta melanjutkan pekerjaannya.

E nekat melarikan diri ke Kalimantan tempat abangnya. Namun, trauma berat masih ia alami. E tidak terima dan menceritakan semua kejadian kepada abangnya.

Ia bersama abang dan sepupunya datang ke Batam kembali melaporkan perbuatan MAZ ke Mapolresta Barelang. Sampai saat ini, belum tampak tindak lanjut laporan mereka oleh aparat kepolisian. Mereka pun berkeluh kesah dan gundah dengan lambatnya polisi. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index