Korban Dugaan Kekerasan Seksual oleh Pelatih Dayung diRiau Bertambah Jadi Enam Orang, Semua di Bawah Umur..

Korban Dugaan Kekerasan Seksual oleh Pelatih Dayung diRiau Bertambah Jadi Enam Orang, Semua di Bawah Umur..
Pelatih dayung diduga lakukan pencabulan juga kekerasan seksual padaanak dibawah umur.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Korban aksi pencabulan dan kekerasan seksual  oleh oknum pelatih olah raga dayung Riau terus  bertambah.

Bila sehari sebelumnya disebutkan hanya ada dua orangyang menjadi korban dari tindakan kekerasan seksual pelaku, Jumat (16/11/2018), korbannya bertambah menjadi enam orang. 

Dua orang anak perempuan dan 4 orang lainnya adalah remaja laki-laki.

Hal ini diungkapkan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Pekanbaru, Ardiansyah Tanjung.

Menurut Ardiansyah, ada sekitar 6 orang anak remaja yang menjadi korban cabul pelaku.

Mereka merupakan korban dari aksi cabul dari oknum pelatih olahraga dayung, MY alias Yana (48).

"Laporan masuk ke P2TP2A Kota Pekanbaru pada Senin 5 November 2018. Sudah melapor orangtua dari 6 orang korban," katanya saat dihubungi Tribunpekanbaru.com pada Jumat (16/11/2018).

Mereka terdiri dari 4 laki-laki, serta dua orang perempuan.

Masing-masing mereka berinisial B (11), MA (15), R (15) dan  I (11), 

Sementara dua lainnya, FW (15) dan C (15) keduanya perempuan.

"Korban dan orangtua langsung kita dampingi untuk melapor ke Polresta Pekanbaru, untuk dilakukan interogasi oleh polisi," ujarnya.

Ardiansyah menyampaikan, hasil assessment yang dilakukan konselor P2TP2A terhadap anak-anak yang menjadi korban.

"Korban yang terberat mendapat tindak kekerasan seksual adalah B dan FW. Semua anak yang jadi korban dibujuk rayu dengan pergi nonton ke bioskop, karaoke, makan-makan di restoran dan dikasih uang," katanya seperti dilaporkan tribun pekanbaru.

Korban diiming-imingi akan dijadikan atlet.

"Anak berinisial B paling sering berpergian dengan pelaku dan paling sering diperlakukan tidak senonoh," papar dia lagi.

"Anak laki-laki berinisial B diduga disodomi oleh pelaku. Sedangkan anak perempuan disetubuhi. Aksi tersebut dilakukan di beberapa hotel dan kos pelaku," sambung pria yang akrab disapa Ian ini.

Dia menambahkan, para korban mengalami trauma dan akan segera diberikan konseling untuk pemulihan psikologisnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,kasus ini berawal dari laporan salah satu orang tua korban. Dimana awalnya, korban inisial B yang sebelumnya berprestasi tiba-tiba nilainya anjlok.

''Korban dikenal berprestasi di sekolah. Belakangan, guru heran mengapa prestasinya turun. Sementara itu, perilakunya berubah,'' ungkap Ardiansyah.

Berangkat dari kecurigaan itu,  selanjutnya orang tua korban dipanggil. Sehingga langsung diketahui penyebabnya.

''Korban bersama orang tuanya, datang melapor pada Senin (5/11/2018) lalu. Setelah itu langsung kita dampingi melapor ke Polresta,'' ungkap Ardiansyah.

Dalam kasus ini, Ardiansyah berharap pihak kepolisian dan hakim dapat memberikan hukuman yang seberat-beratnya.

''Kita berharap hukum yang berat, atau bisa di hukum kebiri,'' harap Ardiansyah.(R05/tp)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index