PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Defisit anggaran yang menjadi kendala teknis Pemerintah Provinsi Riau masih terus membayangi. Beberapa upaya terus dilakukan untuk menjawab persoalan tersebut.
Akhir-akhir ini beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedang berupaya mengembalikan kelebihan bayar pada beberapa kegiatannya. Hal ini menjadi tindaklanjut dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI pada laporan keuangan daerah.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Ahmad Hijazi menilai, persoalan defisit terus dicarikan solusinya. Pengembalian kelebihan bayar ke kas daerah berperan positif, namun belum signifikan menutupi angka defisit yang cukup besar.
"Memang untuk kelebihan bayar kegiatan yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan telah ditindaklanjuti Organisasi Perangkat Daerah. Hanya saja, angka itu belum sebanding dengan defisit anggaran Pemprov Riau sebesar Rp700 miliar lebih," paparnya.
Baru-baru ini kelebihan bayar pengadaan peralatan komputer sebesar Rp2 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Riau. Kemudian kelebihan pembangunan jalan di Teluk Meranti, Pelalawan yang berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau.
Ia mengharapkan kejadian seperti tersebut tidak terulang lagi. Untuk itu seluruh aparatur pemerintah daerah harus taat kepada azas mekanisme yang berlaku. Agar tidak menjadi kendala dikemudian hari. (R07/Mcr)
Listrik Indonesia
