Banjir Masih Rendam 6 Kecamatan di Pelalawan, Satu Sekolah Masih Diliburkan

Banjir Masih Rendam 6 Kecamatan di Pelalawan, Satu Sekolah Masih Diliburkan

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Puluhan desa di enam Kecamatan se Kabupaten Pelalawan masih terendam banjir. Dilaporkan satu sekolah masih diliburkan kendati dilapangan air telah mulai surut. 

"Data kita, pada Jumat, 30 November 2018 lalu, Tinggi Permukaan Air (TMA) 315 cm, yang dicek jam 05:00 wib, sampai hari ini  Kamis 6 Desember 2018 data menunjukkan adanya penurunan permukaan air 301 cm. Artinya lima hari ini ada penurunan debit air mencapai 14 cm," jelas Drs Hadi Penandio M.Si, Kamis 6 Desember 2018 diruang kerjanya. 

Sementara pengambilan sampel pengukuran ketinggian air di seputaran ponton (sungai Kampar) Kecamatan Langgam. 

Kemudian sambungnya, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di pondok Pesantren (Ponpes) Najma di Desa Petodaan kecamatan Teluk Meranti, masih diliburkan. 

"Disini permukaan air 30-60 cm, dan masih merendam ruang belajar. Sehingga aktifitas KBM di Ponpes terpaksa diliburkan sejak sepekan terakhir hingga saat ini. Kondisi air disini cenderung bertahan disebab pengaruh pasang-surut air laut.  Disamping sekolah, banjir juga merendam sebanyak 53 unit rumah di Desa Petodaan dan 63 rumah di Desa Pangkalan Terap kecamatan Teluk Meranti dengan tinggi air 20 cm. Namun demikian, sejauh ini dari total 115 rumah yang terendam banjir di dua desa tersebut, belum ada warga yang mengungsi atau masih tetap bertahan dirumahnya," ujarnya. 

Lebih jauh disampaikannya, kondisi banjir juga masih bertahan di wilayah Kecamatan Langgam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan masih menutup akses jalan darat. 

"Akses darat, Jalan Pemda yang menghubungkan desa Lubuk Ogung Kecamatan Bandar Seikijang menuju Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam dan jalan Pemda Ponton ke Kelurahan Langgam masih ditutup. Hal ini diambil guna menjaga kondisi jalan aspal yang masih labil longsor akibat banjir," imbuhnya dan ketinggian air dibadan jalan ini mencapai 20-30 cm.

Kemudian ditambahkanya secara keseluruhan jumlah warga yang terkena musibah banjir  di enam kecamatan tersebut adalah sejumlah 1.002 KK, 2.028 jiwa menurut data dari Dinas Sosial. 

"Untuk jumlah,  rumah terendam banjir sebanyak 115 unit. Terdampak banjir 673 unit, dan Fasilitasi umum 13 unit, "ujarnya lagi. Sementara itu ada 3 KK ngungsi secara pribadi kerumah sanak keluarganya. 

Pada kesempatan tersebut Kaban ini juga menghimbau kepada camat, khusus Langgam, Ukui, Pelalawan, Teluk Meranti, Nunut,  Pangkalan Kerinci, untuk melakukan pematauan disapanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) baik sungai Batang Nilo atau sungai  Kampar, dan saling berkoordinasi. 

"Diprediksi curah hujan lokal akan tetap tinggi dan puncaknya pada bulan Desember ini. Kemudian dihulu bendungan PLTA Koto Panjang telah dibuka 3 pintu. Prediksi kita, air bendungan ini akan sampai 3 hari kedepan. Jadi kemungkinan besar air akan kembali naik, dan pasang surut air laut di daerah Teluk Meranti,' pungkasnya. (R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index