Soal Kasus Lempar Disertasi Doktor Mubarak, Komala Sari Siap Berdamai, Tapi dengan 2 Syarat Ini..

Soal Kasus Lempar Disertasi Doktor Mubarak, Komala Sari Siap Berdamai, Tapi dengan 2 Syarat Ini..
Komala Sari. Dok Pribadi/covesia

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Permintaan cabut laporan polisi oleh Doktor Mubarak, Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) terkait kasusnya dengan Komala Sari masih 'berpeluang' untuk diselesaikan dengan kekeluargaan ataupun berdamai. Namun, Komala memiliki dua syarat untuk itu.

"Bisa saja damai itu ada, karena manusia tidak luput dari khilaf. Siapapun itu orangnya, tapi harus sportiflah," ujarnya sebagaimana dilansir dari Covesia, Rabu (12/12/2018) melalui pesan singkat facebook. 

Jalan damai bisa dia terima, dengan dua syarat yakni pertama melakukan konferensi pers untuk mengungkap kebenaran.

"Hal ini untuk membersihkan nama Mala," sebutnya. 

Selanjutnya, kata Mala, dia menginginkan studi doktoralnya di UNRI tetap berjalan lancar sebagaimana mestinya.

"Bagaimana nasib studi Mala? Mala masih berharap agar pembimbing masih bertahan, karena Mala sangat menghormati promotor, co-promotor 1, dan co-promotor 2," ungkapnya. 

Dia mengungkapkan, secara pribadi, dia tidak memiliki masalah sama sekali dengan para pembimbingnya. Namun, atas kasus dan laporannya ke polisi, para pembimbing desertasinya memilih mundur. 

"Mungkin rasa solidaritas antar sesama dosen yang membuat (adanya) keputusan mundur ini," sebut Mala. 

Dia juga berharap, pihak Prodi dan Pascasarjana di UNRI tidak lepas tangan. 

"Karena kata Direktur, hal ini bukan tanggung jawabnya. Direktur hanya menunggu usulan dari Ketua Prodi (UNRI)," katanya. 

Menurutnya lagi, Direktur itu adalah pimpinan tertinggi di pascasarjana. Jadi tentu bisa memutuskan kebijakan. 

"Jangan hanya alasannya SOP 6 bulan baru bisa mengambil sikap," tuturnya. 

Dia menambahkan, jauh sebelum laporannya diajukan ke polisi, sudah terjadi 'riak-riak' terkait kasus ini. 

"Mala minta ganti penguji, tapi ditolak mentah-mentah," pungkasnya.(R04)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index