Kejam... 10 Gajah Ditemukan Mati di Riau

Kejam... 10 Gajah Ditemukan Mati di Riau
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Perburuan terhadap gading gajah tampaknya masih marak dilakukan. terbukti selama 2015, ditemukan 10 ekor gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di Riau  mati.
 
Untuk tahun ini, kasus kematian hewan bertubuh bongsor banyak ditemukan di kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di dua perusahaan besar. Pertama di areal PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan di areal PT Arara Abadi anak perusahaan Sinarmas Group.
 
"Untuk tahun ini ada dua gajah ditemukan di PT Arara Abadi dan tiga ekor di areal PT RAPP. Penyebabnya karena ada perburuan gading dan konflik. Selain di areal perusahaan ada juga kasus kematian gajah di areal hutan Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) dan gajah latih WWF juga," ungkap Humas Organisasi Pencita Satwa Langka, WWF (World Wide Fund for Nature), Syamsidar, Selasa (29/12/15).
 
Untuk yang terjadi di areal HTI, WWF meminta dua perusahaan industri kayu ini untuk lebih serius untuk melindungi satwa yang kini nyaris punah itu. Berdasarkan peraturan, bila perusahaan mendapatkan izin konsesi, ada kewajiban perusahaan untuk melindungi sumber daya alam hayati yang ada di arealnya. 
 
"Perusahaan memiliki kewajiban untuk melindungi flora dan fauna yang ada di wilayah konsesinya. Ini yang kita lihat perusahaan sepertinya lalai untuk melindungi satwa," ujarnya.
 
Perusahaan seharusnya memonitoring keberadaan gajah saat berada di konsesi HTI. Jangan sampai daerah memasuki wilayah konflik, karena banyak kasus kematian gajah di areal yang bersengketa antara warga dan perusahaan. Pasalnya, jika sudah memasuki wilayah konflik, kemungkinan gajah akan dibunuh sangat besar.
 
Jika akan memasuki wilayah konflik, perusahaan seharusnya menggiring ke areal yang lebih aman. WWF menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan penggiringan hewan mamalia raksasa jika memasuki daerah konflik. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index