2018, Dana Zakat Baznas Riau Naik 143 Persen

2018, Dana Zakat Baznas Riau Naik 143 Persen

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Suatu hal yang menggembirakan dalam pencapaian dana zakat yang diperoleh Baznas Riau di tahun 2018. Pasalnya dana yang terhimpun naik mencapai 143% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tahun 2017 terhimpun Rp 2.300.879.164, sedangkan pada tahun 2018 Rp 5.436.666.912.

Ketua Baznas Riau, H. Yurnal Edward, SE, M.Si, Ak.CA saat dikonfirmasi di kantornya komplek Masjid Raya An-Nur Pekanbaru mengakui, kinerja yang berhasil diperoleh Baznas Riau, memang pertumbuhannya mulai dari tahun 2017 ke tahun 2018 mengalami kenaikan yang signifikan, kalau diprosentasekan mencapai lebih kurang 143 persen.

Pertumbuhan itu terjadi dari semua segmen yang meningkat. Kalau dari ASN (Aparatur Sipil Negara) dilihat dari segi pertumbuhan atau jumlahnya, bukan nominalnya mengalami peningkatan 100%.  Meskipun potensi ASN itu dari perbandingan yang diperoleh hanya didapat sekitar 10%, kemudian sisanya dari masyarakat.

"Baznas Riau menerapkan strategi pendekatan-pendekatan secara persuasif pada Muzakki. Melalui hubungan emosional, jalinan silaturahmi yang rutin dilakukan baik secara personal atau kelompok (group). Jadi strategi penerapan seperti ini yang dilakukan. Alhamdulillah dana zakat yang diperoleh meningkat secara signifikan," jelasnya.

Diakuinya juga, di Baznas Riau memang ada tim pengumpulan. Tapi tim pengumpulan ini tidak bisa bekerja optimal kalau tidak di support oleh tim yang lain. Jadi peningkatan kinerja yang terjadi di tahun 2018, karena kekompakan seluruh tim yang ada. Ini dicoba untuk ditingkatkan terus baik dari intensitasnya maupun ekstensifikasinya. Sehingga pendapatan kinerja di tahun 2019 tetap akan terjadi peningkatan.  

"Untuk target tahun 2018 ke 2019, pencapaiannya  sudah disepakati yaitu hampir 100%. Jadi kekompakan tim selalu harus dijaga agar target yang ditetapkan bisa tercapai bahkan kalau boleh lebih dari yang ditargetkan.  Memang tiap bidang sudah punya tugas dan tanggung jawab masing-masing, tapi harus saling bersinergi antara satu sama yang lainnya," jelasnya lagi.

Disampaikan juga, fenomena pemberian Zakat, Infaq, Shadaqoh (ZIS) di Provinsi Riau khususnya oleh Mustahiq masih belum masif, masih banyak melakukan pendekatan secara tradisional.  Jadi perlu dilakukan sosialisasi, edukasi, informasi dan lainnya secara inten.  Potensi zakat yang mencapai lebih Rp 1 triliun, pencapaiannya yang didapat dari berbagai lembaga zakat belum menembus angka Rp 1 miliar.

"Kendala terbesar adalah merubah kebiasaan yang sudah terjadi ratusan tahun dari para Muzakki yang berikan zakat secara kangsung pada Mustahiq tanpa melewati Amil.  Walaupun secara syariat Islam khususnya untuk zakat, penyalurannya harus melalui Amil (surat At-Taubah)," katanya menyebutkan permasalahan.

Jadi menurut H. Yurnal Edward, SE, M.Si, Ak.CA, inilah tugas yang dihadapi yang memang selama ini baru hanya sebatas himbauan, kesadaran, keiklasan, sukarela dan lainnya yang mesti dirubah. Sementara SDM yang dimiliki masih terbatas baik dari kuantitas maupun kualitas.  "Saat ini Baznas Riau bagaimana meningkatkan jumlah Amil dan kualitas Amil dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan llainnya," tambahnya.

Bagaimana juga menurut H. Yurnal Edward, SE, M.Si, Ak.CA, membuat standarisasi pola pendistribusian yang seragam sesuai Perbaznas yang sudah terbentuk Undang-Undangnya.

"Jadi mengelola zakat sudah mulai masuk fiskal. Penyimpangan penyelenggaraan, tidak bayar zakat atau curang bayar zakat, itu sudah sebuah kesalahan. Kita akan mengarah ke situ, tunggu penjabarannya apakah melalui Pergub, Perda atau peraturan pemerintah," terangnya juga. (R07. Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index