Kisah Supri, Bocah SD di Sei Bakau Rohil Harus Berjalan kaki 10 Km untuk Bisa Sekolah

Kisah Supri, Bocah SD di Sei Bakau Rohil Harus Berjalan kaki 10 Km untuk Bisa Sekolah
Supri pelajar SD Neri 03 Sinaboi, Rokan Hilir.

SINABOI (RIAUSKY.COM)- Namanya Supri, usianya 7 tahun. dia salah seorang murid di  SD Negeri 03 Sei Bakau, Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau.

Tubuhnya biasa saja, sehat dan kuat. Banyak yang tidak tahu, kalau bocah ini butuh waktu dan perjuangan yang tidak mudah untuk mendapati ilmu pengetahuan di bangku sekolah.

Setiap hari, Supri terpaksa berjalan kaki untuk pergi ke sekolah dengan jarak tempuh lebih kurang 10 Km. Terkadang ia dapat tumpangan diperjalanan. 

Seperti halnya saat ini, Sabtu (13/04/2019) awak media melewati lintas Bagansiapiapi - Sinaboi tiba - tiba ada anak berseragam olahraga khas siswa SD melambaikan tangan, "Om numpang kedalam, "kata Supri tampak lemas setelah berjalan kaki diatas terik matahari saat itu menunjukkan pukul 11.30 wib. 

Saat diboncengi, Supri bercerita, dua jam perjalan kesekolah sudah hal yang biasa baginya. Belum lagi medan jalan yang becek saat hujan dan berdebu saat musim kemarau.

Ketika sampai ditempat tujuan (rumah Supri, red) yang terlihat hanyalah sebuah gubuk berukuran lebih kurang 3x4 meter persegi. Lantai papan dan atapnya terbuat dari daun nipah yang didirikan dilahan kosong milik orang lain. 

Dikabarkan Supri, mereka sekeluarga yang tinggal di rumah itu sejumlah lima (5) orang. Anto, Ayah tirinya buruh mengambil upah sortir keladi sedangkan Ibu -nya sekali kali membantu orang diladang demi mendapatkan upah yang tidak seberapa.
 
Dalam kondisi ekonomi keluarga yang pas pasan, tidak jarang pula Supri ikut ayah tirinya untuk bersama -sama mensortir keladi. Begitu pula jika yang membutuhkan bantuan ibu -nya maka ia akan ikut membantu diladang padi. 

"kalau kita sukses pasti uang nyari kita om, bukan kita nyari uang, "celoteh anak bungsu dari tiga bersaudara ini seperti dilansir dari wawasanriau.com

Ironisnya Supri tidak sepenuhnya menikmati masa bermain, sebagaimana dunia anak -anak. Tapi ia lebih kepada untuk membantu orang tuanya. 

Perlu diketahui, dalam kondisi demikian Supri juga masih menorehkan prestasi dikelasnya. Dibangku kelas satu (1) ia meraih juara tiga (3). 

"Juara tiga om, kemaren sering telambat masuk om, banyak ketinggalan pelajaran. Kan jalannya jauh jam enam saya sudah berangkat tapi masih telambat, "kata Supri. 

Sewaktu ia berangkat kesekolah pukul 06.00 wib, dan tidak pernah sarapan. Bukan tidak mau makan atau tidak sempat, tapi memang tidak ada makanan. Namun hal ini dijadikan semangat baginya untuk mencapai kesuksesan.(R03) 

 

Sumber Berita: Wawasan Riau.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index