Ekonomi Sulit dan Daya Beli Turun, Pemilik Warung di Pelalawan Tak Kuat Lagi Bersaing dengan Indomaret dan Alfamart

Ekonomi Sulit dan Daya Beli Turun, Pemilik Warung di Pelalawan Tak Kuat Lagi Bersaing dengan Indomaret dan Alfamart
Ilustrasi

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Masuk hingga ke pelosok perkampungan dan desa, ritel Indomaret dan Alfamart dinilai menutup peluang ekonomi masyarakat. 

Hal ini begitu terasa pahit bagi para pemilik warung. Sementara usaha yang mereka rintis kini kondisinya 'macam kelakap tumbuh di batu'.

Kondisi pilu ini disampaikan Ramli (45) warga Kelurahan Pangkalan Bunut, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan. Ia sendiri pemilik warung harian menceritakan bahwa kondisi sulit sejak Indomaret dan Alfamart merambah masuk pelosok kampung. 

"Saat ini ekonomi kami sangat sulit. Daya beli masyarakat sangat lemah. Ditengah kesulitan ini kami dihadapkan dengan persaingan dengan Indomaret dan Alfamart yang jelas permodalan tak terbatas," jelasnya menceritakan keluh kesahnya kepada awak media ini, Senin, 15 April 2019.

Kondisi pilu yang mendera ekonomi masyarakat pemilik warung tersebut juga dicermati Tokoh Masyarakat Kabupaten Pelalawan Drs H Zuherman DAS MM. Ia menuturkan secara pelan-pelan warung kelontong warga rontok. Dan ini nyata terjadi di lapangan.

Apalagi kondisi miris ini, tambah mantan Kadis Disprindagsar Kabupaten Pelalawan, diperparah lagi sejak Indomaret dan Alfamart merambah sampai kepelosok perkampungan dan desa.

"Jika kondisi ini terus berlangsung, kita tinggal tunggu waktu saja, kehancuran ekonomi pemilik warung-warung kecil akan rontok bertumbangan dimana-mana. Karena warga tidak akan mampu bersaing dengan Indomaret dan Alfamart yang notabenenya pemilik modal besar," tuturnya.

Untuk menjaga persaingan ekonomi tetap terjaga khususnya ekonomi lemah semisal pemilik warung, pemerintah wajib turun tangan secepatnya.

 Turun tangan yang dimaksud adalah meninjau kembali perijinan yang telanjur mungkin dikeluarkan. 

"Saya pikir pemerintah bisa mulai dari sana. Kroscek perijinan. Sebab saya dapat info ada dugaan Indomaret dan Alfamart yang beroperasi tampah ada ijin," tuturnya.

Kemudian dari itu sambungnya lagi, kepada pemerintahan baik tingkat desa kelurahan agar tidak gampang memberikan rekomendasi perizinan.

"Ini menyangkut kondisi ekonomi masyarakat. Pemerintah harus serius nenanganinya," imbuhnya.

Kemudian terkait pendapatan daerah dari sektor pajak khususnya Indomaret dan Alfamart sangat tidaklah sebarapa bila ekonomi warga rontok akibat tak manpu bersaing.

"Saya pikir pendapatan daerah dari sektor pajak retribusi tidaklah seberapa yang di dapat daerah. Inipun dengan catatan Indomaret dan Alfamart jujur dan taat bayar pajak. Sementara disisi lain ekonomi masyarakat rontok dan tumbang satu persatu disebabkan tak mampu bersaing," tuturnya.

Lebih jauh disampaikanya bahwa Indomaret dan Alfamart tak saja masuk kampung dan desa. Falisitas umum milik pemerintah daerah juga meraka kuasai.

"Inikan sudah sangat mengkhawatirkan. Sampai-sampai, sejumlah fasilitas umum juga mereka kuasai, semisal di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Ini menujukkan bahwa mereka menguasai hampir setiap lini sektor ekonomi warga, lantas bagaimana posisi warga untuk berusaha," pungkasnya. (R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index