Paparkan Indikator Pembangunan Riau, Gubri Syamsuar Buka Kegiatan Musrenbang RKPD 2020

Paparkan Indikator Pembangunan Riau, Gubri Syamsuar Buka Kegiatan Musrenbang RKPD 2020
Gubernur Riau H Syamsuar membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Riau Tahun 2020, Kamis (28/3/19) di Hotel Premiere, Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gubernur Riau H Syamsuar membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Riau Tahun 2020, Kamis (28/3/19) di Hotel Premiere, Pekanbaru.

Pada kesempatan ini, Gubri memaparkan tentang indikator pembangunan Riau yang dianggap masih perlu menjadi perhatian. Diantaranya, meski Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dianggap meningkat, namun angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi masih rendah. 

Indikator pembangunan Provinsi Riau katanya, indikator IPM meningkat dari 71,20 pada tahun 2016, menjadi 71,79 pada tahun 2017. IPM Riau lebih tinggi dari pada IPM Nasional 70,99 pada tahun 2017. Tapi, untuk pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan masih rendah. 

"Untuk pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 2,34 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,34 persen dibanding tahun 2017. Kemudian untuk persentase kemiskinan di Riau pada 2017 sebesar 7,41 persen menurun pada Tahun 2018 menjadi 7,21 persen. Namun demikian masih di bawah rata-rata Nasional 9,82 persen dan rata-rata Sumatera 10,15 persen,"paparnya. 

Selain itu, Gubri juga memaparkan soal tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan dari 6,22 persen pada 2017 menjadi 6,20 persen atau 192.800 jiwa pada tahun 2018. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yakni 5,34 persen. 

"Kesenjangan kualitas SDM antar kabupaten/kota di Riau, di mana tujuh Kabupaten/kota IPM-nya berada dibawah rata- rata Provinsi (71,79). Yaitu Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti,"sebutnya.

Terkait kualitas infrastruktur dasar bagi masyarakat lanjutnya, masih rendah. Dari data pada 2017, panjang jalan provinsi 2.799 milimeter, dengan kondisi rusak sedang sampai rusak berat mencapai 55,18 persen. 

Sementara, Indeks aksesibiltas rata-rata tingkat provinsi 0,49, dengan kategori rendah, kecuali Kota Pekanbaru kategori tinggi dan Kota Dumai kategori sedang. Kemudian Keterbatasan akses air bersih dan air minum yang berasal dari air leding/perpipaan. Kebutuhan Air bersih Rumah tangga dengan memanfaatkan air sumur 37,20 persen dan jasa air isi ulang dan air kemasan 36,16 persen.

Hadir pada Musrenbang kali ini, Ketua DPRD Riau Hj Septina Primawati Rusli, Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Syarifuddin. Kemudian, seluruh walikota dan bupati di Riau. (R07/AdvHms)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index