RIAUSKY.COM - Meski Partai Gerindra diuntungkan oleh majunya Prabowo-Sandi dalam konstelasi pemilihan presiden (pilpres), namun partai ini belum bisa optimal menggaet suara di Riau.
Berdasarkan sejumlah hasil survei, Partai Keadilan Sejaterah (PKS) tampil sebagai kampiun di Riau. Hasil hitung cepat Kedai Kopi misalnya, lembaga tersebut menaksir PKS meraup 20 persen suara dari 3,8 juta pemilih di Riau.
Bahkan di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau sendiri, Partai Gerindra diperkirakan hanya meraup satu kursi di DPRD Riau.
Hal ini berbeda dengan sejumlah partai lain seperti Partai Demokrat. Saat ini partai berlogo Mercy itu justru menjadikan Pekanbaru sebagai lumbung suara untuk DPRD Riau.
"Di Pekanbaru kita dapat dua kursi untuk DPRD Riau. Sementara di dapil lain hanya satu kursi," kata Ketua DPD Partai Demokrat Asri Auzar seperti dikutip dari Gatra.com, Jum'at (3/5).
Demokrat bukan satu-satunya partai koalisi Prabowo- Sandi yang mampu menggerek suara di Kota Pekanbaru. Di kota dengan jumlah pemilih terbanyak di Riau itu, PKS juga meraup dua kursi.
Ketua DPW PKS Riau Hendri Munief mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat PKS memperoleh hasil memuaskan pada Pemilu kali ini. Menurutnya, himbauan Ustad Abdul Somad (UAS) secara umum ikut berpengaruh mengatrol suara di Riau.
"Ada dua kursi DPRD Riau dari dapil Pekanbaru. Dan secara keseluruhan dapil, kita berpotensi mendapat 14 kursi untuk DPRD Riau. Perolehan ini lantaran program yang kita tawarkan, momentum yang tepat, serta seruan UAS," jelasnya kepada Gatra.com.
Sekretaris Partai Gerindra Riau, Hardianto, mengatakan potensi suara partainya tidak maksimal lantaran basis partainya menjadi target garapan partai lain.
"Jauh sebelum pemilu serentak bergulir, Gerindra sudah diprediksi menang di Riau. Prediksi ini memancing partai lain untuk berupaya maksimal meraup suara di Riau. Belum lagi oleh indikasi politik uang yang sulit dibuktikan," katanya. (R05)
Listrik Indonesia
.jpg)
.jpg)
