Uniknya Tradisi 'Makan Bajambau' di Kampar Menyambut Datangnya Ramadhan, Ternyata Ini Tujuannya

Uniknya Tradisi 'Makan Bajambau' di Kampar Menyambut Datangnya Ramadhan, Ternyata Ini Tujuannya
Tradisi Makan Bajambau di Dusun Jawi-Jawi Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat (3/5/2019), dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan. (KOMPAS.com/IDON TANJUNG)

KAMPAR (RIAUSKY.COM) - Setiap menyambut bulan suci Ramadhan, warga Dusun Jawi-jawi, Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau, selalu mengadakan acara tradisi "Makan Bajambau" atau makan bersama. Tradisi ini sudah menjadi turun temurun yang hingga kini tetap terjaga. 

Untuk tahun ini, tradisi Makan Bajambau diadakan, Jumat (3/5/2019) atau tiga hari menjelang Ramadhan 1440 H yang jatuh pada Senin (6/5/2019). 

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, jam 10.00 WIB, sejumlah kaum wanita berjalan kaki sambil membawa membawa hidangan makan, nasi dan sambal, yang ditaruh di dalam dulang ataupun talam yang dibawa dengan cara dijunjung di atas kepala. 

Hampir semua ibu-ibu membawa hidangan dari rumahnya masing-masing dengan menu yang berbeda-beda. Ada ayam, ikan, daging serta sayur dan masakan kampung lainnya. Hidangan yang dibawa itu dikumpulkan di dalam dua mushala dan di teras masjid yang letaknya berdekatan. Hidangan ini akan disantap usai shalat Jumat. 

Di lokasi acara, juga didirikan sebuah tenda untuk mengadakan sejumlah kegiatan, seperti menyantuni anak yatim, pertemuan tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat, serta hiburan bernuansa islami. 

Sehabis shalat jumat di Masjid Al Muttaqin, para jemaah yang sudah lapar langsung berbondong-bondong menuju hidangan untuk disantap bersama. 'Makan Bajambau' pun dimulai. Hampir seluruh warga ikut makan, baik yang kecil, muda dan tua, semuanya tampak semangat untuk makan bersama. Warga duduk bersila saling berhadapan. 

Setelah selesai makan bersama, seluruh warga berkumpul di tenda untuk mengikuti kegiatan lainnya, yang berlangsung hingga sore harinya. 

Nurhasmi, salah satu tokoh masyarakat Dusun Jawi-jawi mengungkapkan, tradisi Makan Bajambau sudah menjadi turun temurun dan rutin diadakan setiap menyambut bulan suci Ramadhan. 

"Tradisi ini sejak nenek moyang kami dulu sudah ada. Alhamdulillah, tradisi ini sampai sekarang masih kami lestarikan dan diadakan setiap tahun menjelang Ramadhan," kata Nurhasmi seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Dia mengatakan, tradisi Makan Bajambau selalu diadakan pada Jumat terakhir sebelum memasuki puasa. Acara tersebut bertujuan untuk memperkokoh hubungan silaturahmi sesama warga setempat. 

"Selain itu, kami menyantuni anak yatim, yatim piatu dan fakir miskin," sambung Nurhasmi. 

Namun, dia menyebut acara tradisi Makan Bajambau berbeda dari sebelumnya, seiring berkembangnya zaman. Dulu, Makan Bajambau hanya diperuntukkan bagi anak-anak yatim yang ada di kampung tersebut. 

"Sejak 15 tahun terakhir, itu sudah beda. Kalau dulu kita masak untuk makan anak-anak yatim. Tapi kalau sekarang semua warga ikut makan. Selain itu, sekarang ada hiburan musik islami, dan juga dihadiri kalangan pejabat," ucap Nurhasmi. 

Namun yang paling inti dari acara tradisi Makan Bajambau ini, kata dia, adalah memperhatikan anak-anak yatim, terlebih lagi dalam menyambut bulan suci Ramadhan. 

"Barangkali tradisi ini merupakan suatu kebanggaan bagi anak yatim kita, yang mereka merasa itu, sudah tidak punya orang tua. Dan barangkali melalui (tradisi) ini, rupanya mereka ... bukan tidak punya (orangtua), tapi orangtuanya banyak sekali. Akan tetapi, mereka juga dalam hal ini merasakan suatu keharuan yang sangat mendalam. Untuk itu, kita memberikan semangat dan motivasi serta suport kepada mereka dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri nantinya," tutup Nurhasmi dengan nada sedih. (R10)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index