JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pengamat Rocky Gerung menyebutkan banyak pekerjaan rumah (PR) yang masih harus diselesaikan terkait pelaksanaan Pemilu 2019.
Rocky mengibaratkan sebuah meja pesta sudah dirapikan, tiba-tiba orang melihat di bawah meja berantakan, ada sampah, tulang, semua bertumpuk di bawah meja itu.
''Ya, pesta sudah selesai, di bawah meja ditutup rapi dengan karpet. Segala macam borok, kekacauan, itu yang harus kita perbaiki,'' kata Rocky dalam acara Catatan Demokrasi Kita di TV One dengan tema Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS, Selasa (7/5/2019).
Itulah yang digambarkan Rocky tentang pelaksanaan Pemilu 2019. ''Jadi betul, pesta memang telah selesai, tapi legitimasi pemilu, masih dipertanyakan dan prosesnya masih sangat panjang, bahkan bisa melampaui tanggal 22 April 2019,'' sebut Rocky.
Karena itulah, sebut Rocky, pihaknya ingin agar supaya persoalan-persoalan yang terjadi terkait pemulu ini dibuka. ''Ini bukan sekedar sensasinya, tapi karena ini di luar kebiasaan, dari segi jumlah maupun rumornya,'' termasuk, disebutkan Rocky tentang banyaknya jumlah petugas penyelenggara yang meninggal dunia akibat proses demokrasi tersebut.
Rocky mengaku setuju bila dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mencari jawaban terkait penyebab banyaknya petugas yang meninggal tersebut dan kasusnya tidak terlalu dalam.
Supaya ada tim yang imparsial. tidak harus negara, Negara terlalu dalam untuk menyelesaikan persoalan itu.
Rocky juga menyampaikan terima masih kepada Dokter Ani Hasibuan, yang berani mengambil inisiatif untuk melakukan riset secara personal pribadi, itu saya hargai, melampaui segala macam keterangan atau kecurigaan orang.
Dan dia berharap, ke depan, penyelesaian atas tugas-tugas pemilu benar-benar bisa dilakukan dengan pembuktian secara akademis. (R04)
Listrik Indonesia
