Dampingi Menteri BUMN Tanam Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kumain

Dampingi Menteri BUMN Tanam Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kumain
Bupati bersama Menteri Rini Soemarno meresmikan peremajaan tanaman kelapa sawit plasma 

TANDUN (RIAUSKY.COM) - Bupati Rokan Hulu Sukiman dampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno saat meresmikan peremajaan tanaman kelapa sawit plasma, Kamis (11/4/2019).

Sekitar 32.996 hektare diremajakan melalui program 'BUMN Untuk Sawit Rakyat' di lima Kabupaten di Provinsi Riau.

Kedatangan Menteri BUMN Rini Soemarno yang didampingi Gubernur Riau di Negeri Seribu Suluk dengan menggunakan Helikopter, disambut langsung oleh Bupati Rohul H. Sukiman, Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua SIK M,Si dan Dirut Direkut Utama PTPN V, Jatmiko K Santosa. Serta mendapat sambutan hangat dan ekspektasi yang meriah dari kalangan pelajar dan masyarakat Tandun.

Usai Penanaman Perdana Kelapa Sawit di KUD Makarti Jaya, Bupati Rokan Hulu H. Sukiman berharap Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang merupakan bantuan dari Pemerintah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. 

Dengan harapan, dapat meningkat Produksi Kelapa Sawit rakyat dan meningkatkan kesejahteraan petani," harapnya.

“Dengan penanaman kembali (replenting) ini saya harapkan dapat meningkatkan Produksi Sawit dan kesejahteraan masyarakat meningkat, Pemkab Rohul sangat mengapresiasi Pemerintah yang telah bersedia menjadi mitra dalam Program PSR ini,” harapnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan peremajaan 725 hektare sawit di Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu ini merupakan langkah awal Pemerintah mendorong program tersebut lebih luas di Provinsi Riau.

BUMN Untuk Sawit Rakyat yang dilaksanakan di Riau merupakan program jangka panjang peremajaan sawit plasma atau sawit milik masyarakat yang bekerja sama dengan PT Perusahaan Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dan Perbankan dibawah BUMN, seperti Bank BNI, Mandiri dan BRI. Program tersebut berlangsung pada 2019 hingga 2025.

Untuk 2019 ini, dia mengatakan peremajaan sawit di Riau diawali di lahan seluas 4.996 hektare. Selanjutnya, pada 2020 hingga 2025 mendatang, ditargetkan 28.000 hektare lahan sawit masyarakat lainnya yang diremajakan di lima kabupaten, yakni Kabupaten Siak, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Rokan Hilir dan Kampar.

Rini menjelaskan dalam pelaksanaan program tersebut, Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan hibah sebesar Rp 25 juta kepada setiap petani pada lahan dua hektare. Namun, dia mengakui angka tersebut tidak cukup untuk melakukan peremajaan sawit.

"Pendanaan Rp25 juta. Memang tidak cukup. Peremajaan itu perlu sedikitnya Rp 58 juta. Jadi itu Rp25 juta diberikan tidak harus dikembalikan. Kemudian kita kombinasikan dengan kredit usaha rakat Rp33 juta. Bunga 7 persen dari bank BUMN," jelasnya.

Dia mengatakan untuk menyukseskan program tersebut dirinya telah meminta langsung PTPN V sebagai penanggung jawab. Dia mengatakan, meminta PTPN V  memberikan pendampingan mulai dari penanaman, perawatan hingga panen.

Sementara itu, Direkut Utama PTPN V, Jatmiko K Santosa menyatakan pihaknya berkomitmen menjalankan program peremajaan sawit sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia menjelaskan melalui program ini, petani plasma akan mendapat kejelasan mulai dari pengajuan hingga panen.

"Kami yakin akan membantu pemerintah mengurai masalah dalam percepatan peremajaan sawit sehingga mampu meningkatkan produtifitas dan kesejahteraan petani," kata Jatmiko.

Secara khusus, Jatmiko mengatakan peremajaan sawit yang dilaksanakan di Desa Kumain pada lahan 725 hektare menghabiskan biaya hingga Rp 42 miliar, yang berasal dari hibah BPDPKS dan kredit perbankan. Dari Rp 42 miliar, dia menuturkan Rp 10 miliar diantaranya untuk biaya pelibatan masyarakat. Skema yang sama nantinya akan dilakukan secara massal dalam program tersebut di lima kabupaten di Riau hingga 2025. (ADV Pemda Rohul)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index