Lagi Istirahat Shalat, Kelompok Kogoya Serang Pasukan TNI, Prada Usman Tewas dengan Pinggang Tertembak

Lagi Istirahat Shalat, Kelompok Kogoya Serang Pasukan TNI, Prada Usman Tewas dengan Pinggang Tertembak
Kelompok Kogoya Tembak Pasukan TNI dari Jarak 300 Meter, Prada Usman Tewas Dengan Pinggang Tertembak

RIAUSKY.COM - Kelompok separatis di Kabupaten Nduga, Papua, kembali menyerang pasukan TNI, Sabtu (20/7/2019). Kali ini, ulah kelompok separatis tersebut kembali menelan korban jiwa. Satu anggota TNI bernama Prada Usaman Hambelo gugur saat bertugas.

Usaman yang merupakan personel pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua, disebut terkena tembakan di bagian pinggang.

Seperti dikutip Kompas.com, Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang pasukan TNI yang tengah bertugas mengamankan pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, yang merupakan proyek pembangunan Jalan Trans Papua. Pembangunan tersebut terletak di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.45 WIT, saat anggota TNI sedang
melaksanakan istirahat, shalat dan makan siang.

Para personel TNI secara tiba-tiba mendapatkan serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak sekitar 300 meter.

Menurut Aidi, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara cepat. Pelaku yang diduga anggota kelompok pimpinan Egianus Kogoya tersebut diperkirakan berjumlah 4-5 orang.

"Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi, Sabtu malam.

Setelah peritiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melaksanakan konsolidasi dan pengamanan setempat. 

Setelah dilaksanakan pengecekan personel, ternyata satu orang prajurit atas nama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.

"Kejadian tersebut segera dilaporkan ke satuan atas untuk mendapatkan bantuan heli dalam rangka evakuasi. Karena satu-satunya sarana angkutan menuju ke TKP hanya dengan pesawat heli. Namun, karena cuaca hujan di Wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanan hingga malam hari ini," ujar Aidi.

Prada Usaman disebut menghembuskan napas terakhir pada pukul 14.10 WIT. "Dia adalah pasukan TNI yang gugur sebagai pahlawn pembangunan," kata Aidi. (R04)

Sumber: Tribunnews.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index