Bantah Dugaan Polisi, PLN Pastikan Penyebab Utama Pemadaman Listrik Bukan karena Pohon

Bantah Dugaan Polisi, PLN Pastikan Penyebab Utama Pemadaman Listrik Bukan karena Pohon
Plt Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani

RIAUSKY.COM - Plt Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani memastikan, penyebab utama listrik padam di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten bukan karena pohon. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pohon dengan tinggi lebih kurang 8,5 diduga mengganggu aliran listrik yang mengakibatkan terjadinya pemadaman di sejumlah wilayah.

"Jadi kalau persoalan pemadaman kemarin (pohon) itu bukan penyebab kita jadi mohon izin berikan kami waktu untuk melakukan investigasi untuk melakukan assesement menyeluruh," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/8).

Pihaknya mengaku masih belum bisa memastikan penyebab utama pemadaman listrik di beberapa daerah tersebut. Sebab, persoalan ini terlalu kompleks di mana sistem kelistrikan untuk Jawa dan Bali ada sekitar 250 pembangkit, 500 gardu induk, 5.000 kilo meter (Km) Sirkuit transmisi 500 kilo Volt (kV) dan 1000 Km transmisi 150 kV.

"Dan penyebabnya juga tidak tunggal. Jadi saya mohon maaf sampai saat ini mohon izin tidak bisa menyampaikan apa sebenarnya karena ini sangat kompleks izin ya mohon diberi waktu," katanya.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyebut pohon dengan tinggi lebih kurang 8,5 meter diduga mengenai kabel hingga mengganggu aliran listrik di sutet di kawasan Gunung Pati, Kabupaten Semarang.

"Kerusakan diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (8,5) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ucap Dedi di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8).

Menurutnya, tim dari Polda Jateng sudah melakukan pengecekan ke lokasi di tower transmisi tersebut. Dugaan ini, lanjut Dedi, sekaligus menekankan kejadian listrik PLN padam bukan karena disabotase pihak tertentu. 

"Diduga faktor alam dan teknis, tidak diketemukan human error, atau unsur sabotase," tegas Dedi. (R02)

Sumber: Merdeka.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index