RUPAT (RIAUSKY.COM) - Dalam menghadapi potensi munculnya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemangku kepentingan di Kecamatan Rupat, Bengkalis menggelar apel siaga karhutla di halaman kantor Kecamatan Rupat, Jumat (9/8).
Apel gabungan yang dilakukan Upika Rupat bersama dengan BPBD Bengkalis, TNI/Polri, perwakilan dari Manggala Agni Daops Dumai dan elemen perusahaan digelar sebagai langkah pencegahan munculnya kebakaran hutan dan lahan kembali muncul di Rupat.
Kalaksa BPBD Bengkalis Tajul Mudarris mengatakan, sepanjang 2019 sebanyak 1.400 lahan terbakar di Bengkalis. 600 hektar diantaranya terjadi di Rupat.
"Kebakaran di Rupat terjadi sejak Februari sampai saat ini sudah terjadi seluas 600 hektar. Alhamdulillah, berkat kerja keras stakeholder di Rupat beserta elemen perusahaan, saat ini Rupat nihil kebakaran," sebutnya.
Dilanjutkannya, penanganan Karhutla tak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan pemerintah setempat saja.
Pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Manggala Agni dan pihak perusahaan tempatan juga berkewajiban untuk bekerjasama dalam pemadaman bersama dengan Satgas.
"Alhamdulillah, untuk pemadaman di Rupat dibantu oleh perusahaan seperti PT SRL dalam proses pemadaman," papar Tajul.
Terpisah, Camat Rupat Hanafi menjelaskan, apel siaga digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap pencegahan Karhutla.
"Prinsipnya adalah mencegah lebih baik daripada memadamkan api. Makanya, proses pemadaman ini kita harapkan melibatkan semua pihak baik dari unsur pemerintah maupun perusahaan," sampainya.
Sebagai langkah antisipasi munculnya kebakaran hutan dan lahan, PT SRL dengan lahan konsesi di wilayah Kecamatan Rupat telah membentuk MoU Desa Bebas Api.
"Ada dua desa sudah melakukan MoU, yakni Desa Terkul dan Batu Panjang. MoU itu berisi kesepakatan, jika dalam setahun tak ada kebakaran maka akan mendapatkan reward," pungkasnya. (*)
Listrik Indonesia
