Anies Baswedan: Karya, Karya, Karya Tanpa Narasi dan Gagasan Itu Berbahaya!

Anies Baswedan: Karya, Karya, Karya  Tanpa Narasi dan Gagasan Itu Berbahaya!
Anies Baswedan

RIAUSKY.COM - Setiap pemimpin memiliki pendekatan tersendiri dalam melaksanakan kebijakan. Salah satunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendasarkan program pada tiga fase.

Ketiga fase tersebut terdiri dari gagasan, narasi, dan karya. Gagasan berarti bahwa setiap apa yang dikerjakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus memiliki dasar ide. Kemudian dinarasikan dalam bentuk karya dan baru dikerjakan.

“Kalau hanya karya, karya, karya tanpa gagasan itu berbahaya,” ujarnya dalam Indonesia Lawyers Club, Selasa (13/8) malam.
 
Dia kemudian mencontohkan penerapan ketiga fase tersebut dalam kebijakan transportasi di DKI. Pembangunan itu diawali dengan gagasan “apa alat transportasi yang dimiki semua orang”. 

“Pasti semua jawabnya sepeda motor. Salah. Alat transportasi yang dimiliki semua orang adalah kaki,” terangnya.

Atas gagasan tersebut, maka kebijakan diutamakan pada pembangunan trotoar bagi pejalan kaki. Kemudian kedua adalah kendaraan bebas emisi, seperti sepeda dan kendaraan listrik. Ketiga adalah kendaraan umum dan yang keempat baru kendaraan pribadi.

“Jadi begitu ada gagasannya, tumbuhkan dalam bentuk narasi yang dibangun urutannya begitu,” jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Tanpa gagasan, kata Anies, maka dikhawatirkan pembangunan yang terjadi hanya berfokus pada nomor empat, yaitu fasilitas untuk kendaraan pribadi. 

“Jadi, mengapa bangun trotoar karena konsisten dengan ide itu,” tutupnya.

Pendekatan kebijakan Anies ini tentu berbeda dengan Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Jokowi hanya mengandalkan pendekatan kerja, kerja, kerja tanpa ada gagasan dan narasi yang didengungkan. (R02)

Sumber: RMOL.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index