Waktunya Membeli, Harga Emas Turun Rp10.000 Per Gram

Waktunya Membeli, Harga Emas Turun Rp10.000 Per Gram
Harga penjualan emas Antam turun hari ini.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)-  Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp765 ribu per gram pada Jumat (6/9/2019) atau anjlok Rp10 ribu. 

Begitu pula harga pembelian kembali (buyback) yang merosot sampai Rp12 ribu dari Rp700 ribu per gram menjadi Rp688 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp407 ribu, 2 gram Rp1,47 juta, 3 gram Rp2,19 juta, 5 gram Rp3,64 juta, 10 gram Rp7,22 juta, 25 gram Rp17,95 juta, dan 50 gram Rp35,83 juta.

Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp71,6 juta, 250 gram Rp181,25 juta, 500 gram Rp357,3 juta, dan 1 kilogram Rp724,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sedangkan harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.526,7 per troy ons atau menguat 0,08 persen dari Kamis kemarin. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot justru terjungkal 0,05 persen ke posisi US$1.518,35 per troy ons.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memproyeksi harga emas dunia bergerak di rentang US$1.495 sampai US$1.535 per troy ons atau melemah cukup dalam pada hari ini. Pelemahan didorong oleh redanya sentimen kekhawatiran terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Sentimen perang dagang reda karena Kementerian Perdagangan China menyatakan perkembangan positif terkait negosiasi dengan AS. Kedua negara kemudian dijadwalkan akan bertemu pada pertengahan September untuk membahas rencana negosiasi utama di awal Oktober mendatang.

"Pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko, sehingga harga emas terkoreksi ke kisaran US$1.506 per troy ons semalam, setelah sempat bertahan di kisaran US$1.534 per troy ons," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sentimen lain yang turut mendukung anjloknya harga emas, yaitu rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Data ekonomi itu terdiri dari data ketenagakerjaan AS (Non-Farm Payrolls/NFP) yang disurvei oleh pihak swasta dan data indeks industri non manufaktur AS.

"Data ini mendorong penguatan dolar AS dan meredakan persepsi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi AS," katanya.

Ke depan, ia mengatakan harga emas akan didorong oleh sentimen rilis data tingkat penghasilan rata-rata per jam AS dan data NFP yang disurvei oleh pemerintah.

"Bila data lebih bagus dari ekspektasi pasar, maka bisa mendorong lagi pelemahan harga emas," pungkas Ariston.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index