Didemo Mahasiswa, Gubri Sebut Sudah Bekerja Maksimal Tangani Karhutla

Didemo Mahasiswa, Gubri Sebut Sudah Bekerja Maksimal Tangani Karhutla

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar akhirnya menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa Universitas Sultan Syarif Kasim (UIN) Sultan Syarif Kasim, usai mengikuti apel gelar pasukan pengamanan VVIP kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo.

Dihadapan peserta unjuk rasa berlangsung selama empat jam tersebut, Gubri menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan publik terkait peran dan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang menyebabkan semakin memburuknya kualitas udara di Riau sejak beberapa waktu terakhir. 

"Kita sudah bekerja. Di Riau sekarang kita telah mendapatkan tujuh bantuan helikopter (untuk water bombing) dan tiga pesawat, termasuk salah satunya adalah Hercules yang nanti akan digunakan untuk menyemai garam melalui udara dalam upaya kita membuat hujan buatan," kata Syamsuar, Senin (16/9/19).

Mantan Bupati Siak dua periode tersebut kemudian memaparkan tentang upaya penanggulangan Karhutla oleh Satuan tugas yang telah dibentuk. 

"Kemudian, semua petugas, saya terus mengamati dan memantau di lapangan bahwa pertama usaha pencegahan tetap terus dilakukan," tambahnya. 

Hanya saja, lanjut Syamsuar, patut dimaklumi bahwa musim kemarau masih akan berlangsung hingga sebulan kedepan.

"Diperkirakan dipertengahan Oktober nanti baru musim hujan, karenanya kami tetap bekerja keras memberi penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membakar," ungkapnya.

Syamsuar pun mengajak agar para mahasiswa bisa turut memberi pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan pembakaran dalam mengolah lahan. 

"Kenyataan sekarang ini, memang lokasi terbakar itu paling banyak ada di hutan. Kami ajak anak-anak kami sekalian, tentunya ananda juga berasal dari kecamatan-kecamatan dan desa-desa yang ada di Riau, kalau nanti pulang kampung atau ada kegiatan KKN, tolong bantu kami beri penyuluhan ke masyarakat supaya tidak lagi membakar saat mengolah lahan untuk bercocok tanam," ujarnya. 

Untuk mendukung itu, dikatakan Syamsuar, tahun depan pihaknya akan menyiapkan alat berat seperti eskavator agar masyarakat tidak lagi membakar saat mengelola lahan. 

"Karena kalau kita melarang, harus ada solusi. Solusinya harus ada alat itu, nah itu yang sekarang tidak ada," tuturnya. 

Terakhir, Gubri menyampaikan, untuk menggesa percepatan penanggulangan karhutla, pihaknya juga sudah menambah jumlah personel dan meminta agar Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Riau menambah relawan untuk membantu memadamkan api. (R07/MCRiau)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index