Wah Gawat ! Gara-gara Kabut, Nelayan Malaysia Ini Malah Salah Berlabuh di Indonesia

Wah Gawat ! Gara-gara Kabut, Nelayan Malaysia Ini Malah Salah Berlabuh di Indonesia
Sebelumnya keduanya terombang-ambing selama 7 jam karena kehabisan bahan bakar | Astroawani

RIAUSKY.COM - Dua orang asal Malaysia dilanda ketakutan setelah kapal yang mereka tumpangi hilang arah sampai ke perairan Indonesia. 

Nelayan lokal menyebut keduanya tersesat saat hendak kembali ke daratan di Dermaga Nelayan Pantai Putri di Malaka. Tersesatnya mereka disebabkan oleh asap tebal yang membatasi pandangan.

Dua orang yang merupakan ayah dan anak itu menuturkan mereka mulanya hendak memancing usai salat Magrib. Usai mendapat tangkapan, mereka hendak kembali pukul 12 dini hari. Saat itu lokasi mereka berada sekitar 16km dari dermaga.
 
Setelah 90 menit berlayar, mereka merasa aneh karena tidak juga menemukan dermaga, situasi bertambah pelik saat bahan bakar kapal mulai menipis. Tak lama kemudian, mereka menemukan sejumlah kapal nelayan.

Memperhatikan cara berbicara para nelayan tersebut, barulah ayah dan anak itu menyadari bahwa mereka berada di wilayah Indonesia. Mereka akhirnya mendarat di Pulau Rupat pada pukul 07:30 pagi setelah terombang-ambing selama 7 jam karena kehabisan bahan bakar.

Keduanya mengaku khawatir tidak bisa kembali dan berurusan dengan otoritas perairan di Indonesia. Sang ayah akhirnya memutuskan untuk menjual semua hasil tangkapan sekaligus jam tangannya untuk membeli 70 liter bahan bakar kapal. Keduanya berangkat dari Pulau Rupat pukul 08:20 pagi.

Mereka akhirnya diselamatkan oleh Badan Penegakan Maritim Malaysia setelah memasuki wilayah Sungai Lingor, Alor Gajah.

Sementara itu, Direktur Maritim Melaka dan Negeri Sembilan, Kapten Maritim Amran Daud, mengatakan bahwa keduanya ditemukan di dekat Dermaga Alam Alor Gajah, Kuala Sungai Baru.

“Perahu dilaporkan berlayar keluar sore ini dan keluarganya melaporkan bahwa dia tidak pulang lebih awal pagi ini."

"Mungkin ada sejumlah faktor yang membuat kapal tidak terdeteksi, mungkin faktor cuaca tadi malam dan cuaca bagus, kecuali kabut tebal di Kota Malaka," katanya ketika ditemui, dilansir dari laman Astro Awani, Kamis (19/9).

Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap kedua korban, juga melibatkan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM), Angkatan Pertahanan Sipil (APM) dan APMM. Operasi tersebut dimulai pukul 7.30 pagi waktu Malaysia. (R02)

Sumber: Akurat.co

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index