Terungkap, Ini Isi Surat yang Ditunjukkan Habib Rizieq, Mahfud: Itu Bukan Cekal

Terungkap, Ini Isi Surat yang Ditunjukkan Habib Rizieq, Mahfud: Itu Bukan Cekal
Mahfud MD

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Menko Polhukam Mahfud MD membongkar surat "cekal" yang disebut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M. Rizieq Shihab dalam tayangan videonya.

HRS sapaan akrab Habib Rizieq Shihab sebelumnya menunjukkan dua pucuk surat yang dia sebut sebagai surat cekal dari pemerintahan Indonesia.

"Jadi kedua surat ini merupakan bukti-bukti nyata, riil, otentik, kalau saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia," ujar HRS pada Minggu (10/11), seperti dalam cuplikan video YouTube Front TV.

Mahfud sudah menerima surat yang ditunjukkan HRS tersebut. Surat tersebut berasal dari Imigrasi Arab Saudi. Ternyata surat itu bukanlah surat "cekal" seperti yang disebut HRS, melainkan surat yang berisi pernyataan nomor paspor yang dilarang keluar Saudi karena alasan keamanan.

"Itu bukan surat dari pemerintah, itu surat penolakan bahwa yang bersangkutan tidak boleh keluar karena alasan keamanan, gitu saja," ujar Mahfud di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11).

Mahfud tidak mengetahui dari mana surat itu berasal. Surat itu tidak bisa dijadikan bukti klaim HRS bahwa Pemerintah RI meminta Pemerintah Saudi untuk menahan yang bersangkutan di Saudi. Soal tertahannya HRS, itu adalah masalah HRS dengan otoritas Saudi. Tidak ada urusan dengan pemerintah Indonesia.

"Kalau ada yang dari kita, tunjukkan ke saya. Jangan yang begitu-begitu. Yang gitu-gitu ndak bisa dijadikan alat untuk nego bagi pemerintah kita. Yang harus nego dia sendiri kalau surat seperti itu," tutur Mahfud.

Mahfud juga menegaskan persoalan pelarangan HRS keluar dari Arab Saudi bukan karena isu overstay semata.

Menurut Mahfud, ada masalah lain yang membuat HRS dilarang keluar dari Saudi. Ia sendiri tak mengetahui persoalan apa yang membuat HRS dicekal. Dia pun meminta yang bersangkutan menanyakan langsung alasan pencekalan tersebut kepada Pemerintah Arab Saudi.

"Itu urusan dia dengan Pemerintahan Arab Saudi. Kan kita tidak tahu. Kita tidak tahu masalahnya mau ngurus apa. Kalau mau minta bantuan pemerintah kasihkan suratnya ke saya. Jangan yang surat di bandara itu. Itu sama saja tiket kamu dikasihkan ke saya," demikian Mahfud.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index