Terkuak! China 'Wara-wiri' di Perairan Natuna, Ternyata Menyimpan 2 Ikan yang Spesial Ini

Terkuak! China 'Wara-wiri' di Perairan Natuna, Ternyata Menyimpan 2 Ikan yang Spesial Ini
Ilustrasi/net

RIAUSKY.COM - Banyak yang penasaran, kenapa China begitu ngotot mengklaim perairan Natuna masuk dalam wilayahnya.

Ternyata kekayaan biota laut yang ada di Natuna ternyata menjadi alasan negara berjuluk negeri tirai bambu itu.

Pakar Perikanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Sulistiono mengatakan, wajar saja jika banyak negara termasuk China menginginkan wilayah perairan ini. Pasalnya, cukup banyak kekayaan laut yang ada di sana.

Misalnya saja ada ikan pelagis yang hanya hidup di wilayah bagian atas perairan. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada September 2019, jumlah ikan pelagis kecil mencapai 330.284 ton sedangkan ikan pelagis besar mencapai 185.855 ton.

Selain itu masih banyak ikan demersal yang ada di lautan Natuna ini, di mana jumlahnya diperkirakan mencapai 131.070 ton. Ikan demersal merupakan ikan yang hidup dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal).

"Di Natuna ada ikan pelagis (yang hidup di perairan bagian atas) dan ikan demersal (di bagian dasar perairan)," ujarnya seperti dilansir dari Okezone, Senin (13/1/2020).

Menurutnya, ikan demersal dan ikan pelagis memang banyak di wilayah perairan Indonesia lainnya. Hanya saja, untuk wilayah Natuna ini cukup spesial karena jumlahnya cukup banyak karena masih belum tereksploitasi.

"Di banyak wilayah di Indonesia ditemukan. Misalnya di Maluku, Papua, Sulawesi Selatan dan Utara, Jawa. Ada jenis ikan tersebut. Namun di Natuna jumlahnya masih cukup banyak, karena belum banyak tereksploitasi," katanya.

Selain itu, ada juga biota laut lainnya seperti Uudang penaeid yang mana jumlahnya mencapai 62.342 ton. Lalu cumi-cumi jumlahnya mencapai 23.499 ton yang ada di wilayah perairan Natuna.

Kemudian ada juga ikan karang yang mana jumlahnya mencapai 20.625 ton. Lalu ada juga rajungan, kepiting dan lobster yang mana jumlahnya masing-masing 9.711 ton, 2.318 ton dan 1.421 ton.

"Iya lobster dan udang juga banyak (di Natuna)," ucapnya.

Selain itu, ada juga ikan langka napoleon yang sangat langka keberadaannya. Biasanya ikan ini diambil dan diincar oleh kapal-kapal asing ilegal yang masuk ke wilayah perairan Indonesia.

"Biasanya diambil secara illegal. Selain dilindungi, juga memiliki harga yang mahal," katanya. (R04)

Sumber: okezone.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index