Tak Ada Warning Pemerintah RI Soal Virus Corona dari China, Tifatul: Sahabat Sih Sahabat, Bahaya Ini Bos!

Tak Ada Warning Pemerintah RI Soal Virus Corona dari China, Tifatul: Sahabat Sih Sahabat, Bahaya Ini Bos!
Tifatul Sembiring

RIAUSKY.COM - Meski sudah banyak korbannya, namun hingga kini pemerintah Indonesia belum memberikan warning terkait persoalan ini.

Seperti diketahui, wabah pneumonia akut yang dipicu oleh virus novel corona (2019-nCoV) atau yang juga dikenal virus Wuhan telah menjadi ancaman serius di banyak negara dunia. 

Upaya antisipasi penyebaran virus pun telah dilakukan sejumlah negara. Pemerintah Mongolia, misalnya, telah memutuskan untuk menutup perbatasan negaranya dengan China. Meskipun sejauh ini, belum ada masyarakatnya yang positif terjangkit virus corona. 

Namun demikian, saat Mongolia telah melakukan upaya tegas untuk menahan penyebaran virus corona, Indonesia tampaknya belum berpikir untuk melakukan hal yang lebih serius. 

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, melalui akun Twitter @tifsembiring mengkritisi sikap pemerintah RI yang terkesan tak menganggap wabah ini sebagai sebuah ancaman. 

"Mongolia resmi tutup pintu perbatasan dengan China. Tapi Pemerintah RI, kok belum ada semacam 'warning' ya," ucap Tifatul, Senin (28/1). 

"Virus corona ini cepat menyebar lewat udara. Bahaya ini bos. Sahabat sih sahabat," sindir mantan Menkominfo itu. Untuk diketahui, angka kematian dan korban terpapar virus corona yang muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China terus melonjak. 

Selasa (28/1), Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengungkap angka kematian telah mencapai 106 orang, sementara korban terjangkit mencapai 4.409 untuk di wilayah China daratan. 

Padahal sehari sebelumnya, angka kematian mencapai 80 orang dengan korban terjangkit sekitar 3.700 orang. 

Angka tersebut belum termasuk korban lain yang berada di luar negeri. Seperti Hong Kong, Thailand, Makau, Australia, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, Vietnam, Kamboja, Kanada, Jerman, Nepal, hingga Sri Lanka. (R02)

Sumber: rmol.id 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index