Sebelum Ditemukan Tewas, Telpon Syamsul Sempat Diangkat Orang Lain, Disuruh Jemput di Kasikan dan Didatangi Pria Bertato

Sebelum Ditemukan  Tewas, Telpon Syamsul Sempat Diangkat Orang Lain, Disuruh Jemput di Kasikan dan Didatangi Pria Bertato
Istri korban (kiri), mobil korban yang dibayar dan jasad korban pembunuhan (tengah) dan foto korban semasa hidup (kanan)

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Mayat Syamsul Bahri, pengusaha tepung  yang dilaporkan hilang pada Jumat (21/2/2020) lalu  berhasil ditemukan.

Begitupun mobil miliknya yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar 20 kilometer dari ruas jalan besar di Rantau Berangin. Namun motif pembunuhannya masih misteri.

Namun, polisi masih mendalami motif dari pembunuhan keji yang dialami warga Jalan Uka Garuda Sakti tersebut. Tertmasuk menggali keterangan dari istri korban, Elsa Mega Firman (36) untuk mendapat gambaran tentang situasi yang terjadi yang berkaitan dengan hilangnya korban.

Dilansir dari tribunpekanbaru.com, istri korban, Elsa mengungkapkan beberapa peristiwa sebelum Syamsul ditemukan tewas tak lagi bernyawa di Kasikan hingga penemuan mobilnya. 

Dari awal, sebut Mega, dia mengaku curiga dan seperti ada hal ganjil, terkait hilangnya orang yang dicintainya itu.

Pada Kamis pagi, saat suaminya meninggalkan rumah, Elsa baru berkomunikasi pada sore harinya.

"Suami saya itu ternyata nelfon karyawan di gudang. Suami saya bilang nanti ada yang jemput mobil untuk angkat tepung. Tolong kasih kunci sama STNK," tuturnya.

Lanjut Elsa, karyawan gudang bernama Ucil itu, lalu pergi ke rumah dan menyampaikan pesan itu kepada Elsa.

"Untuk memastikan, saya telfon suami saya. Benar apa tidak. 4 kali nelfon tidak diangkat, pas kelima baru diangkat. Suaranya saya dengar seperti dalam tekanan, tidak seperti biasa. Saya tanya, nanti emang ada yang jemput mobil, dia bilang iya, buat bawa tepung. Kasih kunci sama mobil ya," urai Elsa menirukan jawaban suami.

Elsa memaparkan, dia sempat bertanya di mana posisi suaminya.

Namun si suami tidak memberi jawaban pasti.

"Dia cuma jawab lagi ada urusan, kayak tertekan. Biasanya saya tanya dia jawab, entah lagi di Nangka, di Sigunggung. Walaupun tidak dikasih tahu detail sedang ngapain. Tapi minimal bilang di mananya," tutur Elsa.

Elsa yang merasa ada sesuatu yang berbeda dengan suaminya, sempat bertanya, apakah sang suami sedang ada masalah.

"Dia bilang nanti kita cerita di rumah. Terus telfonnya dimatikan," paparnya.

Sempat  Didatangi Orang Bertato

Tak lama berselang, datang mobil penjemput tepung di gudang, untuk diantarkan ke daerah Solok.

Kemudian, seorang tak dikenal pun datang.

"Orang tak saya kenal ini, sempat bantuin muat tepung ke mobil yang jemput. Saya kirain dia ini kernetnya. Tapi pas mobil udah berangkat, dia tinggal. Saya tanyalah, abang siapa. Dia jawab dia bertugas jemput mobil, suami saya yang suruh. Saya tanya suami saya di mana. Dia bilang lagi di Sigunggung, ngobrol sama bos-bos," ucapnya.

Diungkapkan Elsa, perasaannya tidak enak, terlebih saat melihat perawakan orang yang katanya ditugaskan menjemput mobil oleh suaminya.

"Saya lihat dia dari atas sampai bawah, perasaan saya tak enak. Kayak preman, matanya merah, kakinya bertato. Saya masuk ke dalam, tutup pintu. Saya bilang tunggu sebentar," jelas Elsa lagi.

Elsa lalu berupaya menghubungi suaminya kembali.

"Saya bilang ke suami, saya nggak kenal sama yang jemput mobilnya. Tapi suami saya ngotot, kasih aja lah. Suaranya kayak tertekan. Saya tanya lagi sedang di mana. Dia bilang ada urusan, bentar lagi pulang. Saya bilang ke dia, tetap tidak mau kasih mobil. Telfonnya langsung dimatikan," bebernya.

Lebih jauh kata Elsa, dia lalu pergi keluar, melihat keberadaan orang tak dikenal yang ingin menjemput mobil.

Ternyata kata Elsa, orang tersebut sudah tidak ada.


Posting Kehilangan Suami di Facebook

Singkat cerita, Elsa dan seluruh anggota keluarga mencoba untuk menghubungi suaminya.

Tapi berkali-kali ditelfon, tidak diangkat.

Selanjutnya, Elsa dan keluarga membuat postingan kehilangan di Facebook.

Dia mengunggah foto suami dan foto mobil yang dikendarai suami terakhir kali

Disebutkannya, selang beberapa waktu kemudian, ada warga yang menghubunginya.

Memberi tahu jika mobil yang dikendarai suaminya, ditemukan terbakar.

"Saya dan keluarga datang ke lokasi, rupanya memang iya. Tapi suami saya tidak ditemukan. Kejadian itu lalu saya laporkan ke Polres Kampar," tuturnya.

 Elsa juga memaparkan, upaya untuk menghubungi suami, tetap dilakukan.

Sampai akhirnya ada yang mengangkat, tapi bukan suaminya lagi.

"Ditelfon ada yang angkat. Katanya lagi di Kasikan, Rohul. Dia bilang kalau mau jemput, di tunggu. Pas ke sana rupanya dia tidak ada dan sejak itu nomor suami saya tidak bisa dihubungi lagi," terangnya.

Elsa merincikan bagaimana ciri-ciri suami.

Termasuk pakaian terakhir yang dikenakan sebelum hilang.

"Dia pakai kaos oblong tulisan Reebok, celana casual warna krim. Tas hitam selempang. Ciri-cirinya kurus, tinggi 168 cm, kulit sawo matang," ujarnya.

Sementara terkait kehilangan suami, Elsa juga sudah melapor ke Mapolresta Pekanbaru.

Dia juga menyampaikan hubungan hilangnya suami dengan temuan mobil terbakar di Kampar.

Elsa berharap, suaminya bisa ditemukan dengan selamat.

"Semoga suami saya bisa ditemukan. Kepada pak polisi saya minta tolong mencari suami saya. Semoga bisa cepat terungkap," pungkasnya.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index