Soal Salat Jumat Ditiadakan karena Korona, UAS: Saya Percaya MUI

Soal Salat Jumat Ditiadakan karena Korona, UAS: Saya Percaya MUI
Dai kondang Ustaz Abdul Somad. (Foto: istimewa/Instagram)

RIAUSKY.COM - Penceramah kondang Ustadz Abdul Somad kembali menyampaikan pandangannya terkait wabah virus korona atau Covid-19 yang saat ini menerpa Indonesia. 

Secara khusus, UAS menyoroti tentang salat Jumat yang ditiadakan sementara berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam akun Instagram miliknya, UAS mengunggah video pendek berjudul “Bagaimana sikap UAS terhadap situasi wabah corona?”. Video ini berisi tentang jawaban doktor ilmu hadist lulusan Sudan tersebut terhadap pertanyaan jamaah.

Di awal video, UAS menyinggung adanya kerisauan sebagian orang tentang mengapa masjid mesti ditutup, sementara mal, bandara, dan bioskop tidak. Menurut dia, adanya kerisauan ini tidak serta-merta orang lalu harus menyatakan: masjid jangan ditutup!

“Yang tepat itu tidak begitu. (Yang tepat) Tidak berkerumun di masjid juga tidak berkerumun di mal,” kata UAS, dalam akun Instagram, Jumat (20/3/2020).

Menurut ustaz kelahiran Asahan, Sumatera Utara ini, jangan sampai ketika seseorang ditanya kenapa tidak salat Jumat atau salat berjamaan di masjid dia menjawab takut tertular virus korona, tetapi justru jalan-jalan ke mal. Hal ini tidak benar.

Begitu pula dalam rangka kewaspadaan terhadap penyebaran virus mematikan ini, menurut dia, semestinya orang asing yang tidak steril juga tidak bisa bebas masuk ke Indonesia. Untuk itu, paling tepat adalah seluruh pihak harus saling menjaga.

“Saya percaya kepada Majelis Ulama Indonesia dan khususnya Mesir karena saya alumni Al Azhar (Kairo),” ucap peraih gelar S2 dari Universitas Darul Hadis, Maroko ini.

UAS memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya patuh pada ulama-ulama Mesir. Menurut dia, perlu dipahami bahwa kasus positif dan terinfeksi virus korona di Mesir jauh di bawah Indonesia.

Berdasarkan perkembangan terkini, kasus terbanyak yakni China, Italia, Iran kemudian Indonesia. Kendati tak separah Indonesia, tetapi pemerintah Mesir telah mengeluarkan imbauan serupa.

“Mesir jauh di bawah (Indonesia). Oleh sebab itu Mesir saja langkahnya begitu, apalagi kita. Wallahualam," ucap UAS,

Untuk diketahui, MUI telah mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan ibadah di tengah wabah korona. Terdapat 9 poin dalam fatwa tersebut.

Poin nomor dua menyebutkan, “Orang yang telah terpapar virus korona wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Baginya salat Jumat dapat diganti dengan salat Zuhur di rumah masing-masing, karena salat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadi penularan virus secara massal.

“Baginya haram melakukan aktivitas ibadah sunah yang membuka peluang terjadinya penularan, seperti salat rawatib, salat tarawih, dan salat ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan tablig akbar,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niám Sholeh di kantor BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Merespons fatwa MUI, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta salat Jumat di Jakarta ditiadakan selama dua pekan ke depan. Beberapa daerah lain juga mengikuti kebijakan serupa, antara lain Masjid Raya Bandung, juga masjid-masjid di kompleks Pondok Pesantren Darut Tauhid asuhan Aa Gym. (R04)

Sumber: iNews.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index