Sadis! Wanita Muda Cantik Leni Kartika Sari dan Anaknya Tewas Mengenaskan, Diduga Dibunuh

Sadis! Wanita Muda Cantik Leni Kartika Sari dan Anaknya Tewas Mengenaskan, Diduga Dibunuh
Leni Kartika Sari semasa hidup. Leni dan anaknya tewas penuh luka, Minggu (22/3/2020). - Istimewa

RIAUSKY.COM - Seorang ibu dan anaknya yang masih kecil ditemukan dalam kondisi mengenaskan bersimbah darah di kediaman mereka di Jalur 8 Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Minggu (22/3/2020) kemaren.

Leni Kartika Sari (29 tahuh) dan anaknya, Putri Andini (11 tahun) ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di kamar rumah mereka.

Leni ditemukan tewas dengan mengalami luka di lehernya.

Sedangkan anaknya, Andini ditemukan warga dalam keadaan kritis dengan luka parah di kepala, lebam di leher bagian kanan serta luka lecet di tangan kiri.

Oleh warga dan keluarganya, Andini langsung dibawa ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mendapat pertolongan.

Namun nyawa gadis kecil tersebut tak berhasil ditolong meski sempat mendapat perawatan tim dokter di IGD RSMH.

Kakak kandung Leni, M.Anwar (31 tahun) mengatakan, ia pertama kali menemukan adik dan sepupunya tersebut setelah merasa curiga dengan keadaan jendela kamar Leni yang dalam keadaan sudah tercongkel.

"Pintu rumahnya terkunci. Tidak biasanya seperti itu. Setelah saya selidiki, jendela samping rumahnya sudah dicongkel dari luar."

"Dan setelah kami cek, mereka berdua sudah dalam kondisi mengenaskan," ujar Anwar saat ditemui di depan IGD RSMH.

Hingga berita ini diturunkan, jenazah Leni sedang dalam perjalanan menuju ke instalasi forensik RS Bhayangkara Palembang untuk menjalani visum.

Sedangkan jenazah Andini masih berada di kamar jenazah RSMH.

Kejadian ini juga sudah dilaporkan pihak keluarga ke pihak berwajib. "Saya sangat berharap semoga polisi bisa mengungkap kasus ini," ujarnya.

Sepupu korban, Suryani (49) menuturkan mendapat kabar mengejutkan mengenai kondisi Leni dan anaknya setelah mendapat kabar dari keluarganya.

"Setahu saya dia (Leni) tidak ada cerita soal permasalahan. Tapi saya tidak tahu bagaimana kondisi dia yang sebenarnya," kata Suryani saat ditemui di depan IGD RSMH.

Dalam kesehariannya, Leni yang telah berpisah dengan sang suami, menghidupi hidupnya dan sang anak dengan cara berjualan makanan di depan rumah.

"Dia buka warung bakso dan makanan di depan rumah," ujarnya.

Warga Desa Jalur 8 Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan itu ditemukan oleh keluarganya yang merasa curiga sebab korban tak kunjung keluar dari rumah.

"Biasanya, subuh adik saya itu (Leni) sudah buka pintu. Tapi sampai matahari sudah terang, kok pintu rumahnya tidak terbuka," kata kakak korban, M Anwar (30 tahun) saat ditemui di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Merasa curiga, Anwar kemudian memeriksa kondisi rumah korban. Saat itu ia mendapati pintu rumah adiknya itu keadaan terkunci.

Namun jendela samping rumah sudah dalam kondisi tercongkel dari luar. "Dari situ saya curiga dan langsung ngajak orang lain untuk cek ke dalam," ujarnya.

Kemudian, Anwar dibantu warga mencoba masuk ke dalam rumah melalui jendela yang sudah tercongkel.

Betapa terkejutnya ia saat melihat sang adik dan keponakan sudah dalam kondisi mengenaskan tertelungkup bersimbah darah di dalam kamar.

"Adik saya mengalami luka gorok di leher. Sedangkan anaknya alami luka bekas pukulan di kepala, lebam di leher dan lecet," ujarnya.

Anwar berujar, saat ditemukan, Leni sudah dalam keadaan tewas di tempat.

Sedangkan Andini, putri Leni, masih dalam keadaan hidup dan segera di bawa ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk mendapat pertolongan.

Namun sayang, nyawa gadis kecil tersebut tak dapat diselamatkan.

"Keponakan saya, saat ini jenazahnya sudah dibawa pulang ke kampung untuk dimakamkan. Sedangkan adik saya masih akan divisum di RS Bhayangkara Palembang," ujarnya.

Anwar mengaku, ia sama sekali tak menyangka bahwa kejadian mengerikan ini akan menimpa adik dan keponakannya.

Sebab ia masih sempat bertemu keduanya pada malam hari sekitar pukul 21.30, sebelum jenazah korban ditemukan keesokan harinya.

"Semalam saya masih bertemu mereka berdua. Soalnya saya biasa nitip motor di rumah mereka kalau malam dan akan saya ambil besok paginya," cerita Anwar.

Anwar berujar tidak ada keanehan yang ia rasakan saat terakhir kali bertemu dengan adik dan keponakannya itu.

Tidak pula ia terima adanya keluhan atau kecemasan yang didengar dari kedua korban.

"Saya sangat tidak menyangka dengan kejadian ini," ujarnya.

Anwar sendiri begitu terpukul dengan peristiwa yang menimpa sang adik dan keponakannya.

Saat membawa jenazah sang adik masuk ke instalasi forensik RS Bhayangkara, ia bahkan tak kuasa menahan tangis.

Anwar yang semula terlihat kuat dan sibuk mengurus berbagai keperluan jenazah, seketika langsung terduduk usai membaringkan jenazah sang adik di ruang instalasi forensik.

Seraya menangis, ia terus menunduk kepala seraya menghapus air mata yang membasahi pipinya.

"Saya berharap, siapapun yang berbuat seperti ini ke adik saya, bisa segera mendapat ganjaran setimpal atas perbuatannya," harap dia.

Atas kejadian ini, pihak keluarga juga sudah membuat laporan ke pihak yang berwajib. "Saya berharap kasus ini bisa segera terungkap," ujarnya. (R03)

Sumber: Tribunnews.com

Listrik Indonesia

#Leni Kartika Sari dan Anak Tewas Dibunuh

Index

Berita Lainnya

Index