RIAUSKY.COM - Perawat anestesi bersertifikat yang betugas di sebuah rumah sakit di Kota New York, Amerika Serikat (AS), Derrick Smith, mengisahkan pengalaman miris saat dia menangani pasien virus corona.
Pasien yang ditangani meninggal di sampingnya, tapi bukan itu saja yang membuatnya sedih. Ada perkataan terakhir yang disampaikan pasien sehingga membuat Smith menangis.
Smith mengungkap kata-kata tragis seorang pasien laki-laki yang sekarat menggunakan ventilator, "Siapa yang akan membayar ini?"
"Itu merupakan kata-kata terakhir yang tidak akan pernah saya lupakan," kata Smith, kepada CNN.
Smith tidak bisa menjawab pertanyaan itu dan mengalihkan pembicaraan membahas istri pasien.
Smith menambahkan, pasien berusaha keras mengatakan itu dalam kondisi kesulitan bernapas, bahkan sulit membuka mulut. Namun perhatian utamanya adalah siapa yang bisa membayar semua tindakan medis.
“Ini prosedur yang bisa memperpanjang hidupnya tapi secara statistik dia tidak punya peluang untuk bertahan,” ujarnya seperti dikutip dari iNews.id.
Mengetahui kecil kemungkinan pasiennya pulih, Smith dan rekan-rekan memanggil istri pria tersebut. Mereka memberi kesempatan kepada pasangan itu bertemu untuk yang terakhir kali dan mengucapkan selamat tinggal.
Menurut Smith, kemungkinan pasien virus corona yang menggunakan ventilator meninggal sangat besar, yakni mencapai 80 persen.
Smith mengakui pengalaman dengan pasien itu merupkan yang terburuk, bukan hanya selama wabah virus corona, namun sepanjang menjalani karier perawat selama 12 tahun.
"Saya sangat sedih. Jujur, ini agak mengerikan. Ini menunjukkan bahwa kita telah gagal ketika para pasien mengkhawatirkan keuangan mereka, ketika mereka sedang berhadapan dengan masalah yang jauh lebih besar, berkaitan dengan hidup atau mati,” katanya. (R04)
Listrik Indonesia
