Mahasiswa dan Aktivis Lingkungan Turun ke Jalan

Hore... Asap Riau Kini Genap 18 Tahun

Hore... Asap Riau Kini Genap 18 Tahun
sejumlah aktivis memanjat tugu zapin di Jalan Sudirman Pekanbaru sebagai protes atas bencana asap di tahun ke-18. Foto internet.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Ratusan mahasiswa dan aktivitas lingkungan yang tergabung dalam Wahana lingkungan Hidup (Walhi) turun ke jalan. Mereka merayakan peringatan 18 tahun bencana asap Riau tanpa solusi dengan melakukan aksi demonstrasi depan di depan tugu Zapin sambil menyampaikan protes tanda kecewa kepada pemerintahan Jokowi yang lambat dalam menyelesaikan bencana tahunan ini. 
 
"Ingat, sudah 18 Tahun  kami masyarakt Riau, anak-anak Riau harus menanggung akibat dari kabut asap ini. Tidak ada satupun solusi, tidak ada kepedulian untuk kami rakyat Riau guna mendapatkan lingkungan dan udara yang sehat. Sementara orang-orang berduit itu, diam dan sembunyi ketika ini terjadi,'' ungkap Musa, koordinator aksi demo mahasiswa Unri di depan pintu gerbang kantor Gubernur.
 
Musa menjelaskan, masyarakat Riau patut kecewa kepada pemerintah pusat, kepada pelaku usaha yang memiliki lahan. Manakala mereka bisa menikmati hasil dari usaha tersebut, rakyat Riau dibiarkan menderita dengan hidup dan bernafas di tengah asap yang menyesakkan. 
 
''Dengan bumi, tanah yang sudah disumbangkan masyarakat Riau, kecil sekali perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Riau. inilah hadiah dari 18 tahun melawan asap di Riau ini,'' ungkap dia lagi. 
 
Aksi yang sama juga dilakukan puluhan aktivis lingkungan. Dipimpin Wahana Lingkungan Hidup, para aktivis ini mempertanyakan komitmen Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan lahan di Riau. 
 
Menurut mereka, alih fungsi lahan yang dilakukan oleh pelaku usaha telah menjadi penyumbang terjadinya kabut asap selama 18 tahun terakhir. ''Aksi ini adalah protes kami terhadap negara yang telah gagal memenuhi hak kami untuk menghirup udara bersih. Setiap tahunnya asap investasilah yang meracuni kami," keluh Riko Kurniawan, Direktu Utama Walhi Riau.
 
Selama 18 tahun, sebut Riko, pemerintah tidak pernah menjadikan persoalan kebakaran dalan dan hutan sebagai proses pembelajaran. Negara tidak pernah berpikir bagaimana menyelamatkan jutaan rakyat dari bencana asap ini. 
 
"Para pengusaha menikmati keuntungan dari kegiatan pengrusakan hutan dan gambut. Rakyat dibiarkan menghirup udara kotor. Tidak ada langkah serius Negara menyelesaikan persoalan asap. Pemadaman-pemadaman seolah menjadi aktivitas rutin guna menyenangkan rakyat. sementara persoalan utamanya tidak pernah tuntas dan terus berulang, '' ungkap aktivis lainnya.
 
Dalam aksinya, mahasiswa sempat memanjat tugu zapin di depan pertigaan Sudirman-Gajahmada sembari memasangkan masker ke wajah kedua patung tersebut. ''Ini bukan sebuah apresiasi bahagia, tapi kegelisahan kami atas bangsa ini,'' ungkap salah seorang aktivis lainnya. 
 
Dalam ask itersebut, mahasiswa sempat memberikan deadline selama 5x24 jam untuk menuntaskan persoalan kabut asap di Riau. bila tidak, mahasiswa Riau, sebut mereka, akan turun ke jalan dalam jumlah yang lebih besar.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index