Memohon Rahmat di Tengah kabut Asap

Wako Imbau Masjid dan Musala Gelar Istisqo

Wako Imbau Masjid dan Musala Gelar Istisqo
ribuan warga melakukan Salat Istisqo di Masjid Agung Annur Pekanbaru pagi tadi. Foto Riauterkini
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kabut asap yang kian parah menimbulkan keprihatinan di semua kalangan. Tak hanya aktifitas ekonomi saja terhambat, kesehatan dan juga pendidikan seakan lumpuh. Untuk itu, Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT mengimbau kepada seluruh Masjid dan Mushala untuk menggelar shalat istisqa meminta diturunkan hujan untuk menghilangkan kabut asap yang semakin pekat.
 
Hal ini disampaikan Walikota Pekanbaru, Firdaus ST MT melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemko Pekanbaru, Alek Kurniawan kepada wartawan, Senin (7/9/2015). Ia mengatakan imbauan ini menyusul semakin pekatnya kabut asap yang ada di Pekanbaru. Bahkan kualitas udara di Pekanbaru sempat berada pada level "Berbahaya".
 
"Kita Imbau kepada seluruh masjid dan mushola untuk menggelar Salat Istisqa. Ini sebagai langkah dan upaya kita agar Allah SWT mencurahkan rahmatnya dengan menurunkan hujan agar kabut asap ini bisa hilang," ujarnya.
 
Ia mengatakan selain itu, Walikota juga meminta agar seluruh masyarakat Pekanbaru untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan. "Kabut asap bisa menimbulkan dampak yang sangat parah, bahkan korban ISPA semakin lama semakin berjatuhan. Kita tidak ingin ini terus berlanjut, oleh karena itu kita minta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kalaupun harus keluar ruangan hendaknya memakain masker," jelas Alek.
 
Lebih lanjut Alek mengatakan Walikota bersama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru dan juga Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru sedang berembuk dan mengkaji apakah Pekanbaru layak untuk menerapkan "Tanggap darurat".
 
"Kabut asap ini tak hanya di Riau saja, daerah lain seperti Jambi dan Sumatera Selatan juga mengalami hal yang sama. Ikhtiar dan usaha dari pemerintah sudah kita upayakan, selanjutnya doa dan mengharapkan kemurahan dari Allah SWT yang kita minta," ungkapnya.
 
Sementara itu, dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, kondisi kabut asap terparah dialami Kabupaten Pelalawan dimana jarak pandang didapati hanya 50 meter.
 
Sementara Kota Pekanbaru dan Rengat  jarak pandang 200 meter serta Dumai 800 meter.
 
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan, kondisi kabut asap yang kian parah ini dipicu oleh peningkatakan aktifitas Karhutla di Pulau Sumatera, termasuk Riau.
 
Dari pantauan satelit sambung Sugari, di Sumatera setidaknya terdapat 413 titik panas. Dimana hotspot terbanyak berada di Jambi 170 hotspot, Sumsel 79 hotspot, Babel 77 hotspot, Riau, 45 hotspot, lampung 31 hotspot dan sejumlah daerah lain di Sumatera.(R05)
 
 
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index