Kabar Duka! Dokter Miftah Fawzy Meninggal Akibat Covid-19

Kabar Duka! Dokter Miftah Fawzy Meninggal Akibat Covid-19
Dokter Miftah Fawzy semasa hidup. Foto facebook/nusadaily.com

RIAUSKY.COM - Virus corona kembali memakan korban, untuk kesekian kalinya seorang dokter menghembuskan nafas terakhirnya karena virus yang diduga berasal dari Wuhan, China tersebut.

Adalah dr Miftah Fawzy Sarengat, seorang dokter peserta program pendidikan dokter spesialis Universitas Airlangga Surabaya dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 pada Rabu (10/6). 

Dia sedang menjalani rangkaian pendidikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soetomo Surabaya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia Surabaya Brahmana Askandar pada upacara penghormatan dan prosesi pelepasan jenazah dr Miftah Fawzy Sarengat di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, Miftah merupakan dokter ketiga di Surabaya yang gugur dalam perang melawan Covid-19.

”Dokter Miftah merupakan dokter ketiga yang gugur di Surabaya. Kami harap mudah-mudahan ini terakhir. Perjuangan Beliau harus kami lanjutkan karena belum selesai, mudah mudahan Covid-19 segera berakhir,” kata Brahmana Askandar seperti dilansir dari Jawapos.com.

Namun demikian, dia tidak menjelaskan secara terperinci mengenai bagaimana Miftah bisa tertular virus corona penyebab Covid-19. Sebab, proses pelacakan kasus sampai sekarang masih berjalan. 

Dia mengemukakan pentingnya mengevaluasi kembali dan memperbaiki tata laksana pencegahan penularan Covid-19 di kalangan dokter dan tenaga medis.

”Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD), prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Brahmana Askandar.

Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Soetojo saat memimpin prosesi pelepasan jenazah menuturkan, dokter Miftah adalah dokter pembelajar dan pekerja keras. 

”Kami merasa kehilangan sekali, karena dokter Miftah merupakan dokter rajin, pekerja keras, bahkan calon dokter terbaik kami,” terang Soetojo.

”Memang Beliaunya tidak menyerah dalam mengobati pasien Covid-19, tapi Tuhan berkehendak lain. Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan diampuni semua dosanya,” tambah Soetojo.

Dia menambahkan, risiko dokter tertular virus sangat tinggi pada masa pandemi. Oleh karena itu universitas memberikan penghormatan kepada dokter Miftah atas perjuangan mendukung upaya penanggulangan Covid-19.

”Meskipun di saat belajar, dokter Miftah tidak gentar melakukan tugasnya mengobati pasien Covid-19. Oleh karenanya, Beliau menjadi representasi perjuangan dokter yang ikhlas dan berdedikasi dalam penanggulangan Covid-19,” ujar Soetojo. (R01)

Sumber: Jawapos.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index