Jokowi Prediksi Kuartal Kedua Ekonomi Indonesia Turun Hingga 3,8 Persen, Tapi Masih Lebih Baik dari Negara-negara di Eropa...

Jokowi Prediksi Kuartal Kedua Ekonomi Indonesia Turun Hingga 3,8 Persen, Tapi Masih Lebih Baik dari Negara-negara di Eropa...
Presiden Joko Widodo saat melaksanakan video conference dengan perjumlah menteri dan pejabat daerah.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Presiden Joko Widodo menyebut kondisi ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi virus corona Covid-19 masih lebih baik ketimbang sejumlah negara lain, khususnya negara di Eropa.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah purnawirawan di Istana Bogor, Jumat (19/6/2020).

Berdasarkan data yang diterima Presiden dari Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), pertumbuhan ekonomi berbagai negara di dunia akan turun.

Perkiraan pertama, pertumbuhan ekonomi dunia akan turun kurang lebih minus 2,5. Tetapi dua hari yang lalu, OECD menyampaikan bahwa minusnya bisa sampai 6 sampai 7,6.

"Bahkan nanti di Eropa di kuartal kedua ini minusnya bisa sampai 15-17 persen karena mereka me- lockdown terlalu lama," kata Jokowi seperti dikutip  wartakota.com dari Setkab.go.id.

Sementara untuk tahun ini, lembaga-lembaga dunia itu memprediksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara Eropa akan minus 9-12 persen.

Australia diprediksi minus 6,8 persen, Jepang minus 5,2 persen, Amerika Serikat minus 6,6 persen, Malaysia minus 3,5 persen, dan Singapura minus 5 persen.

Untuk Indonesia, diakui Jokowi, diprediksi akan menurun hingga negatif.

"Saya harus berbicara apa adanya. Di kuartal kedua ini kita akan minus mungkin sampai minus 3 sampai 3,8 persen. Perkiraan kami seperti itu," kata Jokowi .

Namun, di kuartal berjalan ini, pertumbuhan Indonesia masih positif.

Mengutip Bank Dunia, Jokowi menyebut hanya ada tiga negara G20 yang ekonominya positif, yakni China 1,9 persen India 1,2 persen, dan Indonesia 0,5 persen.

"Kita alhamdulillah dikategorikan oleh mereka berada pada pertumbuhan positif," ucap Jokowi.

"Tetapi dari penghitungan terakhir mereka menyampaikan mungkin semuanya bisa minus. Tapi memang perkembangan ini dinamis dan selalu berubah setiap minggu, setiap bulan," paparnya.

Jokowi juga menegaskan pemerintah tidak tinggal diam atas kondisi ekonomi yang sulit ini.

Pemerintah memastikan ekonomi rakyat terbantu dengan memberikan bantuan sosial.

"Jadi situasi ini yang ingin saya sampaikan apa adanya, tetapi juga pemerintah telah menyiapkan stimulus bantuan sosial yang sudah mulai kita berikan kepada masyarakat dalam 1,5 bulan ini," kata dia.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index