Selama Ini Tak Digunakan, Perusahaan HTI Soekanto Tanoto dan USU Manfaatkan Daun Eucalyptus untuk Sanitizer Pembunuh Virus

Selama Ini Tak Digunakan, Perusahaan HTI Soekanto Tanoto dan USU Manfaatkan  Daun Eucalyptus untuk Sanitizer Pembunuh Virus
Tanaman eucalyptus banyak ditemukan di areal Hutan Tanaman Industri di wilayah Riau dan Sumatera Utara. Foto: internet

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Perusahaan milik Sukanto Tanoto,  PT Toba Pulp Lestari Tbk bersama Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKs) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penelitian khasiat daun eucalyptus untuk pencegahan penyebaran wabah virus di era kenormalan baru.

Dengan sifat insektisida, secara mikrobiologi zat daun eucalyptus mampu menghambat dan mematikan virus yang sedang diteliti untuk dapat dimanfaatkan sebagai hand sanitizer.

Direktur PT Toba Pulp Lestari Tbk, Jusuf Wibisono mengatakan, kerja sama  ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan daun-daun eucalyptus yang tumbuh di area konsesi perusahaan menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, kebutuhan masyarakat terhadap hand sanitizer meningkat. “Di tahap ini, kolaborasi ini bisa menjadi langkah awal produksi hand sanitizer masuk ke level komersial,” kata Jusuf dalam siaran pers, Senin (6/07).

Ia menjelaskan, daun yang dimanfaatkan untuk bahan hand sanitizer tersebut diambil dari pohon-pohon eucalyptus yang ada di lahan yang dikelola Toba Pulp Lestari. 

Selama ini, daun-daun tersebut dibiarkan jatuh ke tanah dan menjadi humus atau pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan produk yang dapat memiliki nilai tambah.

Ditanam Lahan Konsensi 

Dalam penelitian, hand sanitizer yang disiapkan sebagai antivirus itu terdiri 2 jenis Eucalyptus, yakni Citridora dan Globulus. Kedua jenis ini sedang di uji coba ditanam di lahan konsesi, yang dapat juga menjadi bahan baku essential oil.

Anggota Pusat Kajian IPTEKs Minyak Atsiri Eucalyptus Universitas Sumatera Utara, Muhammad Taufik mengatakan, bahan utama hand sanitizer yang dibuat dari minyak atsiri Eucalyptus diteliti dengan  analisis kimia di laboratorium.

"Bahan baku dari limbah daun yang tidak digunakan oleh Toba Pulp Lestari ternyata bermanfaat banyak. Mulai dari minyak atsiri yang sudah berhasil dicoba, dan saat ini diolah menjadi hand sanitizer yang sedang dalam tahap pengujian," katanya.

Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen dari perseroan mewujudkan bisnis yang berkelanjutan dan memberi nilai tambah bagi lingkungan.

Salah satu bentuk komitmen PT Toba Pulp Lestari adalah mengelola kawasan Hutan Tanaman Industri secara berkelanjutan.

Hingga saat ini, luasan lahan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dimiliki Toba Pulp Lestari seluas 184.000 hektare. 

Dari jumlah itu, lahan yang dialokasikan untuk keperluan produksi kayu seluas 75.000 hektare atau kurang dari 50% dari keseluruhan lahan konsesi. Adapun sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi serta dimanfaatkan sebagai area Tanaman Kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Lahan yang menjadi kawasan lindung tersebut merupakan kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi  atau High Conservation Value (HCV) dan cadangan karbon tinggi atau High Carbon Stock (HCS),” pungkasnya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index