RIAUSKY.COM - Usai pertemuan petinggi Partai Gelora dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Senin kemarin (21/7) banyak dugaan yang mencuat.
“Apa yang sebenarnya terjadi, apabila sebuah parpol baru bertemu dengan Kepala Negara? Orang bisa memberikan bermacam-macam interpretasi, tapi bagi kami, Partai Gelora, ini adalah peristiwa sederhana,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/7).
Bagi Fahri, Partai Gelora yang merupakan entitas baru, yang tidak ikut dalam kontestasi politik yang lalu juga bukan pendukung nomor urut satu dan dua.
Termasuk juga tidak ikut dalam pemilihan legislatif, sehingga perlu diperkenalkan kepada pemimpin negara.
“Yang kita punya hanya pikiran baru, niat baru, keyakinan dan tekad baru, bahwa bangsa ini memang memerlukan persatuan bangsa. Ini memerlukan ide-ide segar, untuk dipikul bersama menuju kejayaan yang dicita-citakan sejak awal oleh para pendiri bangsa kita,” beber Fahri Hamzah.
Ditambahkan, mantan Wakil Ketua DPR ini menambahkan, pertemuan antara Partai Gelora dengan Presiden hanyalah silaturahmi semata. Tak lebih dari memperkenalkan diri sebagai partai baru yang telah disahkan oleh pemerintah.
“Saya ingin menggarisbawahi bahwa pertemuan dengan presiden adalah silaturahim yang memang kami rencanakan. Setelah Partai Gelora mendapatkan status sebagai partai dengan badan hukum yang sah bekerja di wilayah RI. Nah karena itu kemudian, kami mengatur pertemuan,” tandasnya. (R01)
Sumber: Rmol.id
Listrik Indonesia
