PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Mundurnya 8 Kepala Puskesmas (Kapus) yang ada di Kota Pekanbaru, hingga kini masih simpang siur. Belum jelas apa yang menjadi persoalan. Namun, salah seorang wakil rakyat di DPRD Pekanbaru, mendapat informasi tersebut.
“Informasi yang kita dapatkan itu terkait persoalan tunggakan BPJS dan mobil ambulance yang diterima dalam bekas bekas dan ditandatangani dalam laporan keadaan baru,” kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PPP PKS NasDem, Zulfan Hafis, saat dikonfirmasi, Rabu (17/2).
Kabar itu dikatakan Zulfan hanya baru informasi saja yang dia terima. Untuk mengetahui tentang kebenaran mundurnya 8 kapus itu, dia menyebutkan biarlah tim dari Pemko dan komisi terkait yang bekerja.
“Tapi betul atau tidaknya, inilah tim terpadu yang nanti dibentuk oleh pemko bekerja. Saya rasa mereka (pemko) lebih berkompeten,” ujarnya.
Namun, bila informasi yang diterimanya itu ternyata benar, dirinya memberikan apresiasi besar terhadap 8 Kapus karena telah mengambil keputusan dan langkah yang tepat.
“Kalau mundur karena banyak teknis dan prosedur menyalahi dan tidak benar, kita apresiasi. Kalau kondisi dengan keadaan tidak nyaman, itu yang kita sayangkan kenapa diterima jabatan itu (kapus),” ucapnya.
Sebelumnya, mundurnya 8 Kapus ini, hingga kini masih belum tuntas. Komisi III DPRD Kota Pekanbaru yang sudah melakukan pemanggilan, Selasa (16/2) kemarin, melihat alasan yang diungkapkan oleh Kepala Puskesmas dinilai sebagai alasan klasik dan tidak masuk akal.
Dari keterangan yang dibeberkan kepala puskesmas tersebut, Kapus satu suara mengatakan kalau dirinya mundur karena sakit dan ingin meniti karir yang lain.
Rapat kemarin dihadiri oleh 8 Kepala Puskesmas Kota Pekanbaru diantaranya, Kepala Puskesmas Umban Sari, Kepala Puskesmas Sail, Kepala Puskesmas Rejosari, Kepala Puskesmas Limapuluh, Kepala Puskesmas Langsat, Kepala Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan, serta Kepala Puskesmas Simpang Baru dan Garuda. (R04)
Listrik Indonesia
