Jokowi Dikritik Terkait UU Cipta Kerja, Istana Membalas: Dia Nggak Tahu Apa yang Terjadi dalam Birokrasi

Jokowi Dikritik Terkait UU Cipta Kerja, Istana Membalas: Dia Nggak Tahu Apa yang Terjadi dalam Birokrasi
Presiden Jokowi bersama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin

RIAUSKY.COM - Terkait UU Cipta Kerja, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan orang-orang dilingkarannya tidak terlampau panik karena perbedaan pandangan maupun kritik yang datang.

Menanggapi hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tak mempermasalahkan pernyataan atau kritik yang dilontarkan pengamat.

"Kan pengamat tugasnya mengamati. Tapi dia (Pengamat) kan nggak tahu apa yang terjadi dalam birokrasi," ujar Ngabalin, seperti dilansir dari Suara.com, Jumat (23/10/2020) malam.

Sebelumnya, Adi Prayitno mengatakan, Indonesia sebagai negara demokrasi sudah pasti bakal diramaikan dengan beragam perbedaan pandangan maupun kritik yang datang terhadap pemeritah.

Ia mengistilahkan, di negeri demokrasi seperti Indonesia, hal kecil saja pasti akan menjadi hal besar dan banyak dibicarakan masyarakat.

Terlebih apabila hal besar yang menyangkut dengan keputusan maupun kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, semisal polemik Undang-Undang Cipta Kerja.

Karena itu, untuk menanggapi perbedaan pendapat yang berbeda, Adi menyarankan baik Presiden Jokowi maupun orang sekitarnya tidak terlampau panik. Apalagi sampai harus melabeli pendapat yang berbeda dengan pemerintah sebagai hoaks.

"Tapi membatasi orang dalam konteks demokrasi kita yang semakin maju, tentu saja agak sedikit belepotan. Karenanya bagi kita siapapun yang jadi presiden di republik ini, apalagi Jokowi yang dianggap presiden pilihan rakyat dua periode, dan orang-orang di sekelilingnya jangan terlampau panik dengan kritik yang setiap saat datang. Jangan juga selalu bilang setiap perbedaan pandangan itu dianggap hoaks, provokasi dan fitnah," kata Adi. (R01)

Sumber: Wartaekonomi.co.id

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index