Mungkinkah Kasus Covid-19 di Dunia Bisa Nol? Ini Kata Ahli

Mungkinkah Kasus Covid-19 di Dunia Bisa Nol? Ini Kata Ahli
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras

RIAUSKY.COM - Semua negara di dunia pasti sepakat rasanya ingin segera kembali normal seperti sebelum pandemi, tidak seperti sekarang. 

Untuk menurunkan angka kasus baru, ilmuwan juga sepakat bahwa pelacakan kontak yang efisien, pengujian dan isolasi, dengan jarak sosial dan pemakaian masker, adalah langkah efektif. 

Lalu kapan kasus Covid-19 bisa nol? Butuh berapa lama?

Dilansir dari Science Alert, Senin (26/10), peneliti dari Trinity College Dublin, Profesor Imunologi Eksperimental, Kingston Mills, menilai berkaca dari Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, dan Selandia Baru semuanya berhasil menggunakan pendekatan ini untuk menekan virus. 

Beberapa bahkan menyerukan pendekatan nol kasus Covid-19, berusaha menghilangkan virus daripada menahan penyebarannya.

Selandia Baru hampir berhasil tetapi, setelah 100 hari tanpa kasus, infeksi baru muncul dari perjalanan internasional dan sumber lain yang tidak diketahui. Meskipun dimungkinkan untuk meratakan kurva tapi untuk mencapai nol Covid-19 ternyata lebih sulit.

Lalu Selandia Baru menunjukkan bahwa perlu mencegah virus agar tidak diimpor kembali dengan pembatasan perjalanan yang berkepanjangan. Kemudian pengujian yang ketat terhadap penumpang sebelum dan sesudah perjalanan.

Kekebalan adalah strategi terbaik

Cara paling efektif untuk menahan Covid-19 memanfaatkan mekanisme pertahanan alami tubuh atau sistem kekebalan. Namun belum pasti juga, apakah sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 melindungi tubuh dari infeksi ulang.

Namun, mencapai kekebalan kelompok melalui vaksinasi, secara teori untuk membuat menjadi nol kasus Covid-19 memang masih sulit dipahami. Vaksin telah mengurangi kejadian difteri, tetanus, campak, gondongan, rubella dan haemophilus influenzae tipe B. Dan hampir mendekati nol di banyak negara maju.

Ada lebih dari 200 vaksin yang sedang dikembangkan untuk melawan SARS-CoV-2. Tetapi untuk menghilangkan Covid-19 butuh standar yang tinggi. Vaksin apa pun harus sangat efektif untuk mencegah penyakit dan menghentikan penyebaran virus ke orang yang belum mengidapnya.

Membuat vaksin yang sangat efektif pada percobaan pertama mungkin terlalu optimis. Vaksin juga harus efektif untuk semua kelompok umur dan aman untuk diberikan kepada seluruh populasi. Keamanan adalah kuncinya, karena kekhawatiran apa pun dalam kelompok usia mana pun akan mengurangi kepercayaan diri dan pelaksanaan.

“Vaksin juga perlu diproduksi dalam jumlah yang cukup untuk memvaksinasi lebih dari 7 miliar penduduk. Ini akan membutuhkan waktu. Dampaknya juga tidak akan seketika,” jelasnya.

Kasus cacar alami terakhir terjadi pada tahun 1977, 10 tahun setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan program pemberantasan penyakit tersebut secara global. Dan hampir 200 tahun setelah vaksin cacar pertama dikembangkan. Dan butuh lebih dari 30 tahun sejak peluncuran Inisiatif Pemberantasan Polio Global untuk memberantas polio.

“Jadi, meskipun vaksin yang efektif menawarkan peluang terbaik untuk mencapai nol Covid-19, dunia harus realistis tentang kemungkinannya. Membasmi virus di sebagian besar dunia, meski tidak terpikirkan, bisa memakan waktu bertahun-tahun,” tegas Prof Kingston Mills. (R01)

Sumber: Jawapos.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index