Habis Rp1 Triliun untuk Pilkada dan Pilpres, Sandiaga Uno: Sayanya Aja yang Terlalu Naif dan Sedikit Bloon

Habis Rp1 Triliun untuk Pilkada dan Pilpres, Sandiaga Uno: Sayanya Aja yang Terlalu Naif dan Sedikit Bloon
Sandiaga Uno/net

RIAUSKY.COM - Politisi Gerindra Sandia Uno terus terang menyebut kalau untuk ikut Pilkada dan Pilpres lalu dia harus merogoh koceknya dalam-dalam hingga Rp1 triliun.

Dimana ia pernah mencalonkan diri jadi Wagub DKI Jakarta bersama anies Baswedan serta mencalonkan jadi Cawapres bersama Prabowo Subianto pada pilpres tahun 2019 lalu dan menelan kekalahan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu secara blak-blakan telah mengeluarkan dana tak sedikit untuk masuk ke dunia politik.

Hal itu diungkap Sandi dalam video wawancaranya bersama Refly Harun yang diunggah pada 16 Mei 2020 lalu.

Mulanya Refly bertanya uang yang dihabiskan selama Pilkada 2017. Sandi pun menyebut angka Rp300 miliar. “Kalau Pilpres 2019 habis berapa bung?” kata Refly Harun.

“Itu juga sudah saya laporkan (ke LHKPN). Hampir Rp 600-an miliar total Rp1 T (triliun)," ungkap Sandiaga Uno seperti dikutip Zonajakarta.com berjudul "Ikhlas Harta Rp1 Triliun Ludes Demi Politik, Sandiaga Uno: Sayanya Terlalu Naif dan Sedikit Bloon" dari kanal Youtube Refly Harun.

Menanggapi jawaban Sandi, Refly takjub bahkan mengungkapkan bila orang yang tak punya modal besar tak bisa jadi calon presiden.

Mendengar hal itu, Sandi membantah dan menyebut bila kesuksesan dalam menjadi calon presiden tidak diukur dengan uang.

Ia menyebut orang yang tak punya apa-apa pun bisa menjadi kandidat. Bahkan pengusaha itu menyayangkan sikapnya kala itu yang 'naif' dan 'bodoh'.

"Tapi ada yang nggak punya apa-apa bisa jadi kandidat. Sayanya aja yang terlalu naif dan sedikit bloon, begitulah," kata Sandiaga sambil tertawa.

Meski harus menelan pil pahit kekayaannya hilang begitu saja, Sandiaga mengaku tidak pernah merasa menyesal.

Saat berbincang dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sandi mengaku bila apa yang dilewatinya merupakan salah satu bentuk pengabdian.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa dan kebaikan," katanya.

Sandiaga juga mengaku tidak kapok dan percaya untuk membangun bangsa, harus memberikan yang terbaik. "Jadi kalau untuk membangun bangsa dan kebaikan enggak boleh kapok dong. Kita harus berikan yang terbaik," ujarnya.

Meski begitu, Sandiaga mengaku lebih memilih menjadi seorang pengusaha daripada berkarier di politik.

“Jika disuruh pilih, saya lebih ingin menjadi pengusaha kayaknya, itu sudah DNA maksudnya. Saya itu masih belajar politik. Dan kalau kepentok kanan dan kiri, jika pilih salah satu, saya pilih jadi pengusaha,” kata Sandi. (R01)

Sumber: Zonajakarta.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index