10.583 Ha Sawah di Riau Rusak Karena Banjir

10.583 Ha Sawah di Riau Rusak Karena Banjir
Patrianov

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Riau melaporkan sekitar 10.583 hektare (ha) areal sawah masyarakat di empat kabupaten terendam banjir. Sekitar 2.481 ha di antaranya telah dinyatakan gagal panen atau puso.

 
"Berdasarkan data per 15 Februari 2015, dari 15.521 ha lahan pertanian di Kabupaten Kuantan Singing, Indragiri Hulu, Kampar, dan Rokan Hulu, 10.583 ha di antaranya rusak karena terendam banjir, dan 2.481 ha dinyatakan puso atau gagal panen," kata Kepala Distanak Riau, Patrianov. 
 
Kerusakan terparah terjadi di Kuantan Singingi. Dari total 9.637 ha sawah di 11 kecamatan pada kabupaten itu, 8.007 ha rusak akbibat banjir dan 1.014 ha dinyatakan gagal panen. Lalu, Kabupaten Kampar dengan luas sawah terendam banjir 2.335 ha di 12 kecamatan dan 1.434 ha telah dinyatakan puso.
 
"Luas lahan tanam di 12 kecamatan itu sekitar 2.805 ha," kata Patrianov. Sedangkan di Indragiri Hulu, banjir hanya merendam areal sawah di 2 kecamatan, yakni Peranap dan Bukit Kulim. Total sawah yang rusak sekitar 65 ha dan yang dinyatakan puso hanya 16 ha. "Luas lahan tanam di dua kecamatan ini sekitar 464 ha," katanya.
 
Terakhir, banjir juga merusak 175 ha sawah di 7 kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu dan 17 ha di antaranya dinyatakan puso. "Luas lahan tanam di ketujuh kecamatan itu sekitar 2.615 ha," tukas Patrianov. 
 
Patrianov mengakui kerusakan areal persawahan itu dikhawatirkan akan menurunkan target produksi beras Riau di tahun 2016 yang diprediksi sekitar 406.996 ton. Apalagi, luas sawah yang puso diperkirakan akan terus bertambah mengingat banjir di Indragiri Hulu masih terjadi.
 
Meski demikian, kata Patrianov, Riau masih optimistis dapat memenuhi target produksi beras itu. Sebab, dari pengalaman di tahun 2014 sebelumnya, Riau juga mengalami gagal panen di ribuan hektar sawah, namun target produksi beras malah meningkat 2,5 persen. 
 
"Petani masih memiliki kesempatan melakukan penanaman kembali pada periode Maret nanti," ujarnya. 
 
Agar target produksi tetap terpenuhi, kata Patrianov, pemerintah daerah bakal menyalurkan 25 kilogram bibit padi untuk satu hektar sawah yang terendam banjir tersebut. Bibit padi akan disalurkan melalui program bibit nasional yang telah dianggarkan Kementerian Pertanian melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara. (R02/MCR)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index