Bupati Afrizal Sintong Minta Pemuda Rohil Diutamakan Kerja di Usaha Migas, ''Kalau Perlu Buat Pelatihannya di Sini...''

Bupati Afrizal Sintong Minta Pemuda Rohil  Diutamakan Kerja di Usaha Migas, ''Kalau Perlu Buat Pelatihannya di Sini...''
Bupati Rohil Afrizal Sintong dan jajaran pemerintah setempat mengikuti penutupan program Pengembangan Masyarakat Sekitar SKK Migas- PT CPI melalaui video conference.

Vidcon dengan SKK Migas, Bupati Harap Anak Rohil Diutamakan Kerja di Pertamina

     
 BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM)- Bupati dan wakil bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dan H Sulaiman melakukan  video conference penutupan program Pengembangan Masyarakat Sekitar SKK Migas - PT CPI untuk peningkatan keterampilan tenaga kerja.

Dalam Vidcon itu, Sukamto Tamrin, VO Corporate Affairs Asset PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) mengatakan, sejak 2018 bekerjasama dengan Politeknik Caltex Riau, telah lebih 1.000 orang menjadi sasaran untuk mendapatkan pekerjaan di Migas.

"Untuk kali ini, ada sebanyak 101 peserta lulus dalam work force development program pengembangan masyarakat," ungkapnya.

Selain itu lanjut Sukamto, selama 97 tahun berada di Riau, CPI menjadi bagian dari masyarakat dan turut ikut andil dalam pembangunan. 

PT CPI bangga dengan kemitraan cukup panjang ini terjalin baik selama ini.

"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta dan masyarakat Riau, selamat bagi yang lulus semoga dapat bersaing di dunia kerja dan berharap ilmu bisa dibagikan bagi masyarakat Riau," harapnya.

Sementara itu, Bupati Rohil berharap kedepannya perusahaan Migas dapat memberikan surat resmi kepada pemerintah daerah selaku daerah penghasil minyak agar Pemda dapat mengirimkan utusan anak daerah tempatan untuk mengikuti pelatihan seperti ini.

"Kalau ada orang kita (Rohil) yang ikut pelatihan, tentunya bisa diterima bekerja di perusahaan Migas ini," jelas Afrizal.

Ditambahkan Afrizal, anak warga Rokan Hilir sebenarnya banyak yang skill untuk bekerja di migas seperti untuk operator alat berat dan lainnya. 

Namun, karena mereka tidak pernah ikut pelatihan dan mendapatkan sertifikat, sehingga banyak anak daerah yang tidak dipakai perusahan.

"Kedepannya melalui Disnaker, kita akan surati Pertamina agar anak daerah dapat ikut pelatihan di Migas. Kalau perlu kita buat pelatihan di sini, kita undang mereka yang ahlinya di Migas untuk buat pelatihan disini agar orang kita punya sertifikat," terangnya.(R15)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index