Harimau Yang Ditangkap di Teluk Lanus Siak Berkelamin Betina, Kaki Terluka Bekas Jeratan

Harimau Yang Ditangkap di Teluk Lanus Siak Berkelamin Betina, Kaki Terluka Bekas Jeratan
Harimau yang berhasil ditangkap di Teluk Lanus Siak.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau merilis informasi terkait harimau sumatera yang berhasil ditangkap di Teluk Lanus, Sungai Apit, Kabupaten Siak, Rabu (8/9/2021) lalu.

Disebutkan, harimau tersebut berjenis kelamin betina dengan usia maksimal 3 tahun.

Dari pemeriksaan sementara, harimau tersebut diduga mengalami cedera pada bagian kaki sebelah kanan dan telah mengalami pembengkakan.

Informasi tersebut diungkapkan  Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Jumat (10/9/2021).

Dijelaskan Hartono, Hasil observasi awal, harimau betina berusia sekitar 3 tahun.

"Berdasarkan hasil observasi ditemukan luka jeratan di kaki depan kanan seperti bekas jerat dan kondisi nya mulai membusuk dan berbelatung,'' kata dia dilansir dari detik. 

Selanjutnya Harimau dilakukan observasi dan pengobatan di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat.

Harimau Sumatera ini sementara diduga menerkam remaja 16 tahun di Siak, Riau.

Harimau tersebut berhasil  ditangkap setelah masuk perangkap, sekitar 50 meter dari titik penemuan mayat korban dan ada luka bekas jeratan.

"(Harimau ditemukan terperangkap) Pada Rabu (8/9) sekitar pukul 18.30 WIB, ba'da maghrib. Tim di lapangan mendengar suara pintu kandang jebak tertutup. Mengingat kondisi sudah gelap, tim memutuskan untuk melakukan pengecekan pada pagi harinya," kata Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono, Jumat (10/9/2021).

Keesokan harinya, tim monitoring BKSDA bergegas menuju ke tempat pemasangan kandang jebak. Benar saja, seekor Harimau Sumatera betina sudah masuk dalam perangkap.

"Besok harinya sekitar pukul 06.00 WIB, tim melakukan pengecekan terhadap kandang jebak yang dipasang sekitar 50 meter dari jasad korban ditemukan. Seekor Harimau Sumatera telah masuk ke dalam kandang jebak," jelas Hartono.

Melihat kucing hutan jumbo sudah masuk perangkap, tim langsung membius untuk dievakuasi. Selanjutnya harimau dipindah ke kandang angkut untuk diobservasi tim medis.

Balai Besar KSDA Riau kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dengan alasan apapun.

"Pemasangan jerat dapat membahayakan satwa liar yang dilindungi. Saya juga minta para pemegang konsesi aktif melakukan pembersihan jerat di wilayah konsesinya," kata Hartono.(R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index