Sampaikan Permohonan Maaf, Ini Penjelasan Panglima Besar LLMB Riau & Kepri

Sampaikan Permohonan Maaf, Ini Penjelasan Panglima Besar LLMB Riau & Kepri
Panglima Besar (Pangbes) Dewan Pengurus Pusat Lembaga Laskar Melayu Bersatu (DPP LLMB) Riau & Kepri, Datuk Ismail Amir, SH., MH

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Panglima Besar (Pangbes) Dewan Pengurus Pusat Lembaga Laskar Melayu Bersatu (DPP LLMB) Riau & Kepri, Datuk Ismail Amir, SH., MH memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan terkait viralnya video yang dia buat beberapa waktu lalu.

Berikut pernyataannya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya Datuk Ismail Amir, SH., MH, Panglima Besar (Pangbes) Dewan Pengurus Pusat Lembaga Laskar Melayu Bersatu (DPP LLMB) Riau & Kepri.

Dengan ini memberikan penjelasan dan klarifikasi terkait viralnya video yang saya buat di Batam yang kemudian menimbulkan kesalahpahaman di tengah-tengah masyarakat khususnya warga Pelalawan.

Pertama sekali, secara pribadi dan atas nama Panglima Besar (Pangbes) Dewan Pengurus Pusat Lembaga Laskar Melayu Bersatu (DPP LLMB) Riau & Kepri, dari hati yang paling dalam menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas beredarnya video tersebut dan menyebabkan ketersinggungan masyarakat Pelalawan atas pernyataan saya dalam video tersebut.

Selanjutnya, saya mengakui kalau video itu saya yang buat di salah satu hotel di Batam, bukan bertujuan untuk diviralkan, tapi hanya untuk keperluan internal, untuk disampaikan kepada pengurus LLMB sebagai bahan koreksi dan evaluasi.

Pernyataan yang terdengar dalam video itu adalah bentuk kekecewaan Pangbes beserta DPP LLMB Riau & Kepri karena kami merasa tidak dihargainya saat datang ke Pelalawan untuk melantik panglima Pelalawan.

Kami tidak mendapatkan adanya penyambutan, dan bendera LLMB juga tidak tampak berkibar serta pelayanan yang kurang baik yang kami rasakan, minimnya peserta yang hadir saat pelantikan begitu juga dengan penginapan yang tidak sesuai standar hingga makan sekadarnya saja.

Kami perlu tekankan, kalau bentuk kekecewaan itu kami tujukan bukan kepada masyarakat Pelalawan, tapi khusus kepada Panglima Umar sebagai Panglima di Pelalawan yang sebelum pelantikan sudah berjanji memberikan yang terbaik saat pelantikan, bahkan beliau siap dipecat atau mengundurkan diri jika tidak mampu memenuhi janjinya.

Kekecewaan kami terhadap Panglima Umar juga bentuk akumulasi terhadap apa yang beliau lakukan sebelum acara pelantikan itu, seperti terkait dengan dana kegiatan Mubes pada bulan Agustus 2021 lalu yang sifatnya internal yang tak mungkin kami sampaikan secara terbuka dan juga ketidakhadiran Panglima Umar dalam setiap pelantikan pengurus di daerah lainnya.

Lalu, terkait dengan pernyataan saya yang menyebut Bupati Pelalawan, saya jelaskan bahwa hal ini tak ada kaitannya dengan Bupati, namun hal itu ditujukan kepada Panglima Umar yang menurut kami tak mampu mengkondisikan kehadiran Bupati Pelalawan dalam acara itu yang berujung pamitnya Bupati Pelalawan justru saat saya sedang menyampaikan sambutan.

Demikian juga halnya dengan fasilitas hotel yang disebut dalam video tersebut, saya tidak menyebut nama hotelnya namun lebih menekankan tidak standarnya pelayanan yang diberikan panitia kepada saya selaku Panglima Besar LLMB dan pengurus DPP lainnya.

Pun begitu, jika memang pihak hotel merasa dan beranggapan kalau Panglima Besar salah dalam penyampaian, maka sebagai Panglima Besar LLMB kami menyampaikan meminta maaf.

Demikian penjelasan dan klarifikasi ini kami buat, semoga bisa dipahami dan dimaklumi, dan saya berharap hal ini bisa mengakhiri kesalahpahaman ini. Terima kasih. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index