Solar Langka di Dumai, Antrean Truk Tronton Mengular Hingga 500 Meter di SPBU

Solar Langka di Dumai, Antrean Truk Tronton Mengular Hingga 500 Meter di SPBU
Antre solar di salah satu SPBU di Kota Pekanbaru./ SUmber Foto: tribunpekanbaru/rino syahril

DUMAI (RIAUSKY.COM)- Antrian panjang pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar, sudah terlihat di kota Dumai, tepatnya di SPBU Jalan Putri Tujuh, beberapa hari belakangan termasuk saat ini Jumat (5/8/2022)

Berdasarkan pantauan di SPBU Jalan Putri Tujuh, antrian BBM mengular sekitar 500 Meter, bahkan antrian mobil yang didominasi oleh truk tronton terlihat sudah rapi, sejak dibukanya SPBU.

Tak jarang untuk mengisi solar, para supir tronton terpaksa mengantre beberapa jam baru bisa melakukan pengisian Solar di SPBU Putri Tujuh.

Jali, salah satu sopir truk Tronton yang sudah mengantari sejak pukul 10.00 WIB mengaku, bahwa sudah beberapa hari ke belakang, ‎selalu mengantri Solar sebelum pergi kerja, karena jika dipaksakan takut tidak kebagian Solar.

"Saya sudah antri sekitar 1 Jam dari pukul 10.00 Wib‎, dan baru bisa ngisi solar sekitar 11.30 Wib, saya sekarang mengantri setiap pagi, di SPBU putri tujuh, karena kalau malam atau sore bisa dipastikan solar habis," cetusnya, Jumat (5/8/2022).

Ia menambahkan, bahwa solar yang langka hampir terjadi di setiap SPBU di Kota Dumai, sehingga menyulitkannya untuk bekerja maksimal sebagai supir truk tronton.

"Ko bisa ngantri lagi ya, biasanya gak ada tuh ngantre kaya gini, kawan kawan juga pada ngeluh soal solar langka dan cepat habis," sebutnya.

Sama halnya, dengan Jali, Bambang Supir Tronton lainnya, yang mengaku sudah mengantri di SPBU Putri Tujuh, sejak pagi.

Dirinya mengaku, tidak habis pikir, mengapa solar bisa cepat habis bahkan, Ia dan rekan rekan lainnya, selalu mengatri solar di SPBU Putri Tujuh.

"Besar SPBU ya disini (Putri Tujuh) bang, tapi sama aja sering habis, kami setiap pagi harus ngantri , untuk dapat solar, kalau tak ngantri takut gak kebagian, karena sudah pernah," imbuhnya

‎Bambang berharap kepada pemerintah untuk bisa kembali menormalkan solar, agar pekerjaannya bisa lancar, jika terus begini bisa jadi sehari kerja sehari tidak, karena habis waktu untuk antri solar.(R02)

Sumber Berita: tribunpekanbaru

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index