Pekerja HTI di Serapung Kuala Kampar Luka-luka Diserang Harimau Saat Hendak Buang Air

Pekerja  HTI  di Serapung Kuala Kampar Luka-luka Diserang Harimau Saat Hendak Buang Air
Pekerja di areal HTI PT Peranap Timber di Serapung diberi arahan pasca serangan harimau di barak tempat mereka bekerja./ Sumber Foto: BBKSDA Riau.

PEKANBARU RIAUSKY.COM)- Seorang pekerja PT RPM, perusahaan yang menjadi rekanan perusahaan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Peranap Timber di Desa Serapung, Kuala Kampar, Pelalawan, Sabtu (3/9/2022) diterkam harimau.

Korban bernama Nihar (41) mengalami luka parah, dengan luka robek pada bagian belakang tubuh setelah berusaha menyelamatkan diri dari terkaman harimau sumatera di lokasi barak tempatnya bekerja.

Dihimpun dari Balai Besa Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, awalnya, Nihar berniat untuk buang air kecil ke kamar mandi di belakang barak/camp. 

Pada saat keluar dari pintu barak/camp dan berjalan ke arah kamar mandi, tiba-tiba dia dikagetkan dengan keberadaan seekor harimau sumatera di depannya. 

Harimau tersebut pun terkejut dengan kehadiran  Nihar. Namun, dalam kontak langsung tersebut, harimau tersebut langsung menyerang dengan mencakar korban, sehingga mengalami luka parah pada beberapa bagian tubuh.

Pada saat itu, Nihar masih sempat berteriak guna meminta tolong kepada pekerja lainnya, dan beberapa orang rekannya datang membantu mengusir raja hutan itu.

Namun, melihat ada cukup banyak rekan korban yang berusaha membantu, akhirnya harimau tersebut pun akhirnya pergi menjauh.

Pasca kejadian tersebut, korban langsung dilakukan upaya penyelamatan dan dilarikan ke RS Selasih di Pangkala Kerinci Pelalawan. 

Kepala BBKSDA Riau,  Genman Suhefti Hasibuan membenarkan laporan peristiwa tersebut. 

Disebutkan, pasca kejadian itu, pihaknya langsung menurunkan petugas ke lapangan guna melakukan pemantauan lapangan dan melakukan pemasangan 10 unit kemara jebak.

Selain itu, BBKSDA juga melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar camp, khususnya pada malam hari.

Pasca penyerangan oleh satwa dilindungi itu, sejauh ini belum ditemukan keberadaan harimau sumatera itu. 

Petugas pun masih melakukan mitigasi lewat kamera trap yang dipasang di beberapa lokasi di sekitar areal HTI perusahaan tersebut.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index